LONDON – Striker Chelsea, Timo Werner, mengaku tak masalah ketika hanya membantu lewat assist saat timnya menaklukkan Manchester City pada semifinal Piala FA 2020-2021. Bermain di Stadion Wembley, Minggu (18/4/2021) dini hari WIB, Chelsea menang tipis dengan skor 1-0.
Untuk kesekian kalinya, Werner pun masih harus menahan kesabarannya untuk kembali mencetak gol bersama Chelsea. Satu-satunya gol yang dicetak Chelsea pada laga tersebut disumbangkan oleh Hakim Ziyech pada menit 55.
Meski begitu, pemain berpaspor Jerman itu turut berkontribusi dalam kemenangan tersebut, tetapi dari sisi assist. Gol yang dicetak Ziyech itu pun tidak lepas dari peran Werner yang menahan egonya dan memberi peluang rekannya untuk mencetak gol.
Baca juga Gol Tunggal Hakim Ziyech Antarkan Chelsea Melangkah ke Final Piala FA 2020-2021
“Saya memiliki lebih banyak assist daripada gol, yang tidak biasa bagi saya tahun lalu. Selama itu membantu tim, semuanya baik-baik saja,” ungkap Werner, mengutip dari BBC Sports, Minggu (18/4/2021).
Baca juga Thomas Tuchel Jadi Manajer Pertama Jerman yang Tampil di Final Piala FA
“Untungnya saya mendapatkan bola yang tepat untuk Hakim,” tambah pemain berusia 25 tahun tersebut.
Catatan itu pun semakin memperpanjang catatan buruk Werner dalam mencetak gol. Terakhir, Werner mencetak gol untuk Chelsea terjadi pada Februari 2021 ketika ia membantu timnya memenangi laga kontra Newcastle di ajang Liga Inggris.
Sementara itu, menanggapi hasil pertandingan secara keseluruhan, Werner mengaku senang dengan kemenangan Chelsea. Namun begitu, ia juga mengakui bahwa menaklukkan Man City tidaklah mudah.
“Saya pikir dua tim terbaik di Inggris saat ini bermain melawan satu sama lain. Itu adalah pertandingan 50-50,” sambung pemain berpostur 181 cm tersebut.
“Kami menang karena kami melakukan serangan balik dan mendapat satu gol. Pada akhirnya kami bertahan dengan sangat baik, seperti pada pertandingan sebelumnya. Saya pikir kami bisa mengatakan tim terbaik menang,” imbuhnya.
“Dalam jenis permainan ini sangat penting untuk memiliki taktik yang baik, tetapi pada akhirnya kelas individu yang menentukan permainan. Itulah mengapa kami memenangkan permainan,” pungkasnya.
(Rachmat Fahzry)
