KEBUMEN - Liga Futsal Profesional 2020 (LFP 2020) sudah selesai digelar. Di kelas Putra, tim Black Steel Manokwari menjadi pemenang. Sementara untuk Putri, Persiba Female mengangkat trofi, sekaligus mempertahankan gelar Juara LFP 2019.
Bagi sebagian atlet, terutama di masa pandemi Covid-19, berakhirnya LFP 2020, bermakna awal dari penantian dan ketidakpastian karier mereka sebagai atlet profesional.
Namun, tidak sedikit atlet yang lebih beruntung. Bagi mereka, seremoni penutupan final LFP 2020 adalah momentum untuk mengeksplor keahlian masing-masing, tanpa memusingkan berbagai problem yang masih dihadapi atlet secara umum.
Contohnya adalah Teguh Limas Sarendra, atlet klub SKN Kebumen. Bagi Teguh, Final LFP 2020 adalah awal dari kegiatan rutin lainnya.
Baca Juga: Black Steel FC Manokwari, Raksasa Futsal Indonesia
Tely, begitu dia disapa, sudah kembali bekerja sebagai karyawan di bagian sumber daya manusia Bank Indonesia. Selain itu, brand ambassador salah satu merk perlengkapan olahraga itu juga mengaku masa vakum kompetisi membuka peluang untuk bisa memulai usaha baru.
"Saat ini saya kembali ke kantor (Bank Indonesia), tidak lupa fisioterapi rutin, seminggu 4-5 kali. Dan bersama istri serta keluarga menjalankan usaha baru Sate Rontok Bang Tely," katanya Tely, Sabtu (10/4/2021).
Tely memang contoh dari sedikit atlet futsal bertalenta yang beruntung. Kreatifitasnya di lapangan, telah membantu alumni Universitas Indonesia itu selalu mencari peluang, terlebih Tely menyadari, betapa faktor ekonomi dan usia menjadi dua hal penting yang membutuhkan persiapan matang.