SEPAKBOLA bukan hanya sekadar olahraga. Tetapi, ia juga memberikan hiburan kepada setiap penonton yang menyaksikannya. Namun lebih dari itu, sepakbola sering menampilkan berbagai mukjizat yang membuat orang terpana.
Mulai dari mukijzat kecil hingga besar, hal itu pun sering membuat pecinta bola semakin tercengang karena tidak terduga-duga. Contohnya saja ketika Leicester City menjadi juara Liga Inggris 2016, padahal saat itu, mereka bukanlah siapa-siapa.
Tetapi, lebih dari itu, banyak mukjizat-mukjizat lain yang ada dalam sepakbola. Salah satunya dialami Manchester United ketika mentas di final Liga Champions 1999. Kala itu partai puncak mempertemukan Man United melawan Bayern Munich.
Sebuah mukjizat terjadi karena tidak ada yang menduga Man United akan keluar sebagai juara. Pasalnya, saat itu Man United tertinggal 0-1 dari Bayern dan kedudukan tersebut bertahan hingga waktu berjalan 90 menit.
Akan tetapi, sebuah keajaiban terjadi kala Man United yang mampu membalikkan keadaan hanya dalam waktu dua menit di injury time. Gol pertama Man United terjadi pada menit 90+1, yang membuat Bayern akhirnya harus rela bersiap untuk babak tambahan waktu.
Baca juga 5 Strategi Sepakbola dan Penjelasan Lengkapnya
Namun, prediksi Bayern ternyata salah. Mereka tidak harus melanjutkan diri ke babak tambahan waktu karena Man United berhasil membuat mukjizat dengan mencetak gol kedua pada menit 90+3. Gol penentu tersebut dicetak oleh Ole Gunnar Solskjaer.
Berikutnya mukjizat serupa dialami oleh Liverpool. Mereka mampu keluar sebagai juara Liga Champions 2005 setelah melewati laga yang penuh keajaiban. Betapa tidak, menghadapi AC Milan, Liverpool sejatinya telah teringgal selama 0-3 di babak pertama, namun itu belum memberi jaminan.
Pada babak kedua, Liverpool kemudian mampu menyamakan kedudukan hanya dalam waktu enam menit. Liverpool mencetak gol ketiga beruntun pada menit 54, 56, dan 60. Ketiga gol tersebut dicetak Steven Gerrard, Vladimir Simcer, dan Xabi Alonso.