Guus Hiddink hampir meloloskan Chelsea ke final Liga Champions 2008-2009. Apes bagi Hiddink dan Chelsea, gol di masa injury time Andres Iniesta membuat Barcelona lolos ke final dengan keunggulan agresivitas gol tandang.
Tentu yang paling fenomenal dicetak Roberto Di Matteo pada 2011-2012. Kala itu, pria asal Italia hanya berstatus sebagai asisten pelatih asal Portugal, Andre Villas-Boas.
Akibat kekalahan 1-3 dari Napoli di leg I babak 16 besar Liga Champions 2011-2012, Villas Boas dipecat Chelsea. Roberto Di Matteo pun naik pangkat dan membantu Chelsea menang 4-1 atas Napoli di leg II!
(Roberto Di Matteo bantu Chelsea juara Liga Champions 2011-2012)
Singkat kata, pelatih berkepala plontos itu membawa Chelsea menjuarai Liga Champions 2011-2012. Chelsea menjadi kampiun setelah di final menang adu penalti 4-3 atas Bayern Munich.
Bagaimana dengan kiprah Chelsea di Liga Champions 2020-2021? Mereka akan menghadapi Atletico Madrid di babak 16 besar. Menarik menanti keputusan apa yang diambil manajemen Chelsea.
(Fetra Hariandja)
