MANCHESTER – Gelandang Manchester United, Paul Pogba, meminta rekan-rekannya menaruh perhatian penuh pada pekan ini. Pasalnya dua laga penting akan dijalani Man United dalam dua kompetisi berbeda.
Laga penting pertama Man United akan menghadapi RB Leipzig di Liga Champions 2020-2021. Ini akan menjadi laga terakhir Grup H, di mana Man United hanya membutuhkan satu poin untuk lolos ke babak 16 besar Liga Champions.
Namun begitu, Pogba tetap menyerukan untuk meraih kemenangan di laga tersebut. Andai Man United meraih tiga poin di laga tersebut, skuad asuhan Ole Gunnar Solskjaer pun berpeluang lolos ke 16 besar dengan status juara Grup H.
Setelah itu, Man United akan menghadapi pertandingan penting lainnya yakni Derby Manchester. Laga ini jelas akan menjadi sangat penting mengingat rivalitas kedua tim sangatlah tinggi.
Baca juga 2 Skenario Manchester United Lolos ke 16 Besar Liga Champions 2020-2021
Apalagi pada papan klasemen, selisih poin kedua tim sangatlah tipis. Man United saat ini berada di urutan kelima dengan perolehan 19 poin, sementara Man City duduk di posisi keenam dengan koleksi 18 poin.
Karena itu, Pogba mengajak rekan-rekannya untuk tidak lengah. Ia tidak ingin rekan-rekannya merasa senang dengan hasil imbang bahkan kekalahan. Menurutnya, kemenangan adalah hal wajib untuk Man United.
“Kami tidak boleh kalah dan senang ketika kami kalah atau hasil imbang,” ungkap Pogba, mengutip dari laman resmi Man United, Senin (7/12/2020).
“Kami harys menjadi pecundang yang buruk. Itulah yang harus kami lakukan dan selalu ingin menang. Bahkan 1-0 atau 6-5, kami harus menang. Itulah yang kami inginkan,” tambahnya.
“Pastinya, kami memiliki dua pertandingan besar yang akan datang. Kami memiliki Liga Champions (melawan Leipzig) dan kami memiliki Man City. Kami tahu bahwa itu adalah dua pertandingan yang sangat penting dan pertandingan menentukan,” lanjutnya.
“Kami harus menjalankan mentalitas menang, selalu. Itulah klub ini dan kami ingin melanjutkan ini dan apa yang kami lakukan di babak kedua,” pungkas pemain berpaspor Prancis tersebut.
(Mochamad Rezhatama Herdanu)
