Kemudian ada Javier Saviola, yang sedari muda sudah dianggap sebagai the next Maradona. Ia bahkan bergabung ke Barcelona, tim yang pernah dibela Maradona dulu. Sayangnya, Saviola akhirnya tergeser dengan pemain bintang Barcelona lainnya seperti Samuel Eto'o.
Lalu ada untuk Tevez, mantan pemain Manchester United dan Manchester City itu. Lagi-lagi Tevez disebut penerus Maradona karena ukuran tubuhnya yang tak terlalu tinggi. Padahal dari segi gaya bermainnya ia jelas berbeda dengan legenda Napoli itu.
Tevez adalah seorang striker yang lebih aktif bermain ke depan dan terus berlari, sesuatu hal yang jarang dilakukan Maradona. Bakat Tevez pun sebenarnya tak sebaik Maradona, namun ia hebat dengan gaya bermainnya sendiri.
Terakhir ada Messi. La Pulga mungkin adalah yang paling dimirip-miripkan sebagai the next Maradona. Bentuk tubuh, kelincahan menggiring bola, kepintaran dalam mengelabui lawan, semua kehebatan Maradona ada di Messi.
Sayangnya, kehebatan Messi di level klub bersama Barcelona tak bisa diperlihatkan saat ia bermain di Timnas Argentina. Tak seperti Maradona yang tampil menawan bersama Argentina, Messi justru tampil melempem. Gara-gara itu, Messi tak bisa sepenuhnya disebut penerus dari Maradona.
(Fetra Hariandja)