"Di babak kedua, De Bruyne menekan lebih tinggi, sementara Liverpool kurang mendapatkan bola sebanyak sebelum jeda," tulis Keown di Daily Mail.
"Saat ditekan, Anda biasanya akan melihat Virgil van Dijk bereaksi dengan bermain diagonal atau Trent Alexander-Arnold, yang biasanya melakukan operan. Tapi tanpa keduanya di lapangan, Liverpool mulai terlihat bisa ditebak,” tambahnya.
“Secara keseluruhan, ini adalah permainan luar biasa yang dimainkan dengan level yang sangat tinggi,” lanjut bek tengah Arsenal tersebut.
Hasil imbang tersebut membuat Liverpool berada di urutan ketiga di liga di belakang Leicester dan Tottenham. Sementara City berada di urutan ke-10 dengan memilliki satu pertandingan tersisa.
(Ramdani Bur)