3. Terlalu Memaksa
(Martial dipaksakan menjadi penyerang tengah)
Ketika Man United ditinggalkan Romelu Lukaku pada musim panas 2019, Solskjaer tidak mendatangkan penyerang tengah baru. Alasan Solskjaer tidak mendatangkan pengganti Lukaku karena sudah cukup puas dengan Anthony Martial. Padahal, Martial memiliki posisi asli sebagai winger.
Akibatnya, jumlah gol Man United tidak sedahsyat tim teras Liga Inggris lainnya. Alhasil, Solskjaer baru sadar membuat kesalahan dan memutuskan mendatangkan Edinson Cavani pada musim panas 2020. Namun, Man United juga tak bisa terlalu mengandalkan Cavani, mengingat penyerang berpaspor Uruguay itu sudah berusia 33 tahun.
2. Kurang Memiliki Profil
Sebelum menangani Man United, Solskjaer hanya berpengalaman membawa Molde juara Liga Norwegia. Ketika menangani tim Liga Inggris pada 2013-2014, Solskjaer gagal menyelamatkan Cardiff City dari degradasi.
Terakhir kali Man United mendapatkan pelatih minim prestasi pada 2013, tepatnya saat mendaratkan David Moyes. Benar saja, Moyes gagal mengangkat prestasi Man United dan dipecat sebelum musim 2013-2014 berakhir.