TURIN – Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini, berang dengan dua gol penalti yang disarangkan Cristiano Ronaldo pada laga pekan 32 Liga Italia 2019-2020, Minggu (12/7/2020) dini hari WIB. Ia menyayangkan perbedaan interpretasi soal pelanggaran handball di Italia.
Atalanta lebih dulu unggul lewat gol Duvan Zapata pada menit 16. Juventus baru bisa menyamakan skor di babak kedua berkat penalti Cristiano Ronaldo (55’). Hadiah tendangan 12 pas diberikan wasit Piero Giacomelli setelah Marten de Roon dinyatakan handball di kotak terlarang.
Pada tayangan ulang terlihat tangan pemain asal Belanda itu tidak terentang jauh dari tubuhnya. Namun, wasit tetap mengesahkan hukuman penalti. La Dea sempat kembali unggul 2-1 lewat sepakan keras Ruslan Malinovsky pada menit 80.
Baca juga: Bonucci: Hasil Laga Juventus vs Atalanta Penting untuk Scudetto
Sayangnya, kemenangan yang sudah di depan mata buyar pada menit 90. Cristiano Ronaldo lagi-lagi menyamakan skor lewat titik putih. Wasit kembali memberi hadiah penalti, kali ini atas pelanggaran handball Luis Muriel. Sama seperti De Roon, tangan pemain asal Kolombia itu tidak sengaja menyentuh bola sepakan Gonzalo Higuain.
Gian Piero Gasperini jelas kesal dengan dua penalti tersebut karena membatalkan kemenangan bersejarah timnya. Walau begitu, ia tidak bisa berbuat banyak. Sebab, aturan handball di Italia berbeda dengan negara lain.
“Ini adalah aturan. Apa yang harus Anda lakukan dalam situasi tersebut? Memotong tangan? Anda selalu bisa menaruh lengan di depan tubuh,” ujar Gian Piero Gasperini dengan nada ketus, dikutip dari Football Italia, Minggu (12/7/2020).
Pria berusia 62 tahun itu sadar betul kalau penalti seperti ini bukan yang pertama kali terjadi di Italia. Menurutnya, penalti seperti itu tidak akan diberikan oleh wasit di negara lain. Karena itu, ia sungguh menyayangkan perbedaan interpretasi soal handball.
“Ini bukan yang pertama, kami sudah sering melihatnya terjadi sepanjang musim ini, juga kepada tim lain. Sungguh gila dan interpretasi soal aturan tersebut tidak sama dengan di tempat lain. Di negara lain, mereka tidak memberikan hadiah penalti. Jadi, itu aturan di sini. Baiklah,” imbuh mantan pemain Juventus primavera pada dekade 1970 itu.
Hasil tersebut membuat Atalanta gagal mendekati poin Juventus. Duvan Zapata dan kawan-kawan kini mengoleksi 67 poin atau terpaut sembilan angka dari Si Nyonya Tua di puncak klasemen. Gian Piero Gasperini pasti semakin sebal jika tahu hasil itu menghentikan rentetan kemenangan timnya.
Ya, sebelum laga tersebut, Atalanta baru saja menorehkan sembilan kemenangan beruntung di Liga Italia 2019-2020. Sayangnya, penalti Cristiano Ronaldo pada menit 90 memupus ambisi Gli Orobici mencatatkan 10 kemenangan konsekutif.
(Ramdani Bur)