MONCHENGLADBACH – Aksi simpatik dilakukan penyerang klub Borussia Monchengladbach, Marcus Thuram, saat merayakan gol ke gawang Union Berlin, Minggu 31 Mei 2020 malam WIB. Anak dari Lilian Thuram itu berlutut di tengah lapangan sebagai bentuk protes atas aksi kekerasan terhadap warga kulit hitam yang terjadi di Amerika Serikat (AS) akhir pekan lalu.
Seperti diberitakan, seorang pria bernama George Floyd meninggal dunia usai lehernya ditindih dengan lutut oleh perwira polisi. Kata-kata terakhir pria berusia 46 tahun itu viral di dunia maya, yakni, ‘Saya tidak bisa bernapas.’ Kematiannya langsung memicu gelombang protes di berbagai negara bagian.
Baca juga: Paderborn vs Dortmund, Favre Enggan Komentari Selebrasi Sancho
Ungkapan solidaritas turut menjalar ke dunia sepakbola. Pesan dukungan pun disuarakan agar keadilan ditegakkan. Salah satunya dilakukan Marcus Thuram dengan cara yang cukup apik. Ia memilih berlutut usai mencetak gol. Selebrasi itu didukung penuh oleh sang pelatih Marco Rose.
“Marcus sudah menyampaikan maksudnya. Dia telah memberikan contoh perlawanan terhadap rasisme yang kita dukung penuh,” ucap Marco Rose selepas laga, sebagaimana dikutip dari Goal, Senin (1/6/2020).
Tindakan Marcus Thuram itu juga mendapat dukungan dari sesama kolega pesepakbola. Bek Chelsea Antonio Rudiger dan pemain belakang Real Betis Marc Bartra memuji langkah pemain berusia 22 tahun tersebut.
Dukungan agar keadilan ditegakkan turut disuarakan oleh dua penggawa Borussia Dortmund, Jadon Sancho dan Achraf Hakimi. Keduanya sama-sama menunjukkan pesan pada kaus dalamnya yang berisi permintaan agar kasus kematian George Floyd diusut seadil-adilnya.
(Amril Amarullah (Okezone))
