LIVERPOOL – Pelatih Glasgow Rangers, Steven Gerrard, menyamakan gaya permainan kapten Liverpool, Jordan Henderson dengan legenda Manchester United Paul Scholes. Stevie G –sapaan akrab Gerrard– mengaku bangga melihat perkembangan Henderson yang kini tumbuh sebagai salah satu gelandang terbaik dunia.
Gerrard paham betul bagaimana perkembangan Henderson. Sekadar informasi ketika Liverpool mendatangkan Henderson dari Sunderland pada musim panas 2010 seharga 18 juta euro (Rp301 miliar), Gerrard berstatus sebagai kapten The Reds –julukan Liverpool.
(Paul Scholes saat berduel dengan Henderson)
Stevie G yang 10 tahun lebih tua muncul sebagai pembimbing Henderson. Ketika Gerrard jarang tampil bersama Liverpool pada 2014-2015 karena sering cedera, Henderson pun dipercaya sebagai kapten tim.
Ketika Gerrard memutuskan pindah dari Liverpool pada musim panas 2015, Henderson kemudian ditunjuk sebagai kapten permanen Liverpool. Mendapat kepercayaan sebagai kapten di tim sebesar Liverpool meningkatkan kualitas Henderson.
BACA JUGA: Steven Gerrard dan Pemain Rangers Beli 15 iPad untuk Rumah Sakit di Glasgow
Henderson yang awalnya berperan sebagai gelandang bertahan, kini mulai aktif membangun serangan. Alhasil, gaya permainan Henderson dinilai Gerrard layaknya Scholes, yang tak hanya aktif membangun serangan, namun juga kerap membantu pertahanan.
Satu lagi kemiripan yang dimiliki Henderson dan Scholes. Baik Henderson dan Scholes memiliki sepakan mematikan. Hal itu bisa dilihat dari tiga gol yang dicetak Henderson di Liga Inggris musim ini, yang mana melalui proses sepakan superkencang.
“Henderson menjalankan permainan dengan kontrol yang biasa dilakukan Paul Scholes. Ia pun memimpin dengan memberi contoh dan selalu ada untuk tim. Saya telah melihat perkembangan Henderson. Ia layak atas pujian yang diarahkan kepadanya,” kata Gerrard mengutip dari Daily Mail, Minggu (26/4/2020).
Setelah membantu Liverpool juara Liga Champions 2018-2019, Henderson selangkah lagi membawa The Reds kampiun Liga Inggris 2019-2020. Dari sembilan pertandingan tersisa, Liverpool hanya butuh enam poin tambahan untuk keluar sebagai juara.
(Fetra Hariandja)