LONDON – Mantan pemain West Ham United, Shaka Hislop, ikut memberikan komentar soal spekulasi masa depan Pierre-Emerick Aubameyang bersama Arsenal. Hislop meminta Arsenal untuk berhati-hati dalam memutuskan memenuhi tuntutan gaji tinggi yang diminta Aubameyang.
Sebagaimana diketahui dalam beberapa bulan terakhir, rumor soal kelanjutan karier Aubameyang memang tengah kencang dispekulasikan. Terlebih setelah muncul kabar bahwa Aubameyang menolak tawaran penambahan kontrak baru yang diberikan oleh manajemen Arsenal.
Baca Juga: Taklukkan Bournemouth, Arsenal Melaju ke Babak 5 Piala FA 2019-2020
Kontrak Aubameyang bersama Arsenal sendiri bakal kadaluarsa pada musim 2021. Yang mana berarti, Arsenal kehilangan kesempatan melepas Aubameyang dengan harga seusai pada musim panas ini, atau justru ditinggal sang pemain tanpa mendapatkan uang transfer di awal tahun depan.
Pihak Arsenal sendiri disebut-sebut tengah berupaya semaksimal mungkin agar pemain andalannya itu tetap bertahan, salah satu caranya adalah menawarkan kenaikkan gaji yang signfikan. Namun strategi itu dinilai Hislop kurang tepat.
Pasalnya, Arsenal pernah melakukan kesalahan dengan memberikan gaji tinggi kepada salah satu pemain, yakni Mesut Ozil, namun kontribusi mantan personel tim nasional (Timnas) Jerman itu sangat minim.
“Masalahnya adalah, dan saya terkejut karena Arsenal terus melakukan tindakan tidak masuk akal ini, kontrak dia (Aubameyang) segera habis dan Anda harus memberinya banyak uang,” jelas Hislop, seperti disadur dari Talksport, Selasa (28/1/2020).
Baca Juga: Ubah Kesepakatan Secara Sepihak, Flamengo Kesal dengan Sikap Arsenal
“Saya terus bicara mengenai kasus Ozil dan bagaimana itu telah mengubah kemampuan mereka pada bursa transfer di masa depan dan usaha mendatangkan talenta terbaik,” sambung pria berusia 50 tahun tersebut.
“Jika melakukan itu lagi dengan Aubameyang, yang sekarang sudah 30 tahun, lalu tiba-tiba tiga atau empat tahun kemudian Anda bakal menghadapi masalah yang sama lagi. Arsenal terus membuat masalah ini untuk mereka sendiri, saya tidak paham mengapa atau bagaimana mereka melakukannya,” tuntasnya.
(Ramdani Bur)