“Berpikir mereka punya masalah cedera lebih besar dari kami, tentu dengan Harry Kane, Harry Winks, cedera kecil lainnya yang mereka miliki menjelang akhir musim. Ini memberi Anda minggu ekstra untuk menjadi bugar. Saya pikir kami dalam kondisi yang jauh lebih baik daripada Tottenham pada 2019 dan istirahat yang lebih lama sungguh tidak akan membantu dalam beberapa hal,” lanjutnya.
Kendati jadwal lebih menguntungkan Tottenham, tetapi Liverpool punya kelebihan yang tak dimiliki tim asuhan Mauricio Pochettino tersebut. Kelebihan Liverpool adalah pengalaman berlaga di partai puncak Liga Champions.
Liverpool tercatat sudah delapan kali berada di final Liga Champions yang lima di antaranya berbuah gelar juara. Sementara itu, final Liga Champions musim ini adalah yang pertama untuk Tottenham sepanjang sejarah. Faktor pengalaman seharusnya bisa dimanfaatkan Liverpool untuk mengangkat trofi Liga Champions keenamnya di Stadion Wanda Metropolitano.
(Andika Pratama)