PERFORMA Manchester United meningkat drastis semenjak manajemen mereka menunjuk Ole Gunnar Solskjaer sebagai pelatih caretaker pada Rabu 19 Desember 2019. Dalam 13 pertandingan di bawah asuhan Solskjaer, The Red Devils –julukan Man United– meraih 11 menang, 1 imbang dan 1 kalah.
Bahkan di kompetisi domestik tepatnya Liga Inggris, Man United meraih 8 menang dan 1 imbang dalam 9 pertandingan. Atas hasil itu, Man United yang sempat tertahan di posisi 6 kini mulai meroket ke posisi 4.
Meski begitu, nasib Solskjaer bersama Man United belumlah jelas. Manajemen Man United masih menimbang-menimbang alternatif lain untuk menangani Man United musim depan, salah satunya adalah Mauricio Pochettino. Padahal secara kapasitas, Solskjaer cukup layak diangkat untuk diangkat sebagai pelatih permanen Man United.
Berikut 5 alasan Man United wajib permanenkan Solskjaer:
5. Buat Man United Kembali ke Jalur yang Benar
Man United sempat sukses saat ditangani pelatih sekaliber Sir Matt Busby dan Sir Alex Ferguson. Bahkan untuk Ferguson, pelatih asal Skotlandia itu memberikan 13 trofi Liga Inggris, selama 27 tahun pengabdiannya di Stadion Old Trafford. Akan tetapi, ketika Ferguson pergi pada pertengahan 2013, performa Man United merosot.
Mereka tak pernah lagi menjadi yang terbaik di Tanah Inggris, meski sempat ditangani pelatih sekaliber Louis van Gaal dan Jose Mourinho. Akan tetapi, peruntungan Man United mengalami perubahan semenjak ditangan Solskjaer. Kok bisa?
Solskjaer sudah paham betul dengan budaya yang ada di tubuh Man United. Ia selalu menekankan kepada Paul Pogba dan kawan-kawan untuk menunjukkan rasa bangga dapat membela tim sebesar Man United. Benar saja, performa Pogba serta kolega langsung meningkat setelah mendapat arahan dari Solskjaer.
4. Kebijakan Transfer
Jika Man United menunjuk Solskjaer sebagai pelatih permanen sejak saat ini tentu sangat menguntungkan mereka perihal kebijakan transfer. Sebab, mulai sekarang Solskjaer sudah mengetahui soal siapa-siapa saja pemain yang layak didatangkan pada bursa transfer musim panas 2019.
Bahkan, pendekatan kepada pemain incaran sudah bisa dilakukan sejak saat ini. Hal itu berbeda jika Man United menunjuk pelatih baru pada musim panas 2019. Sang pelatih dijamin tidak memiliki waktu yang cukup panjang untuk memetakan pemain incarannya.
3. Beri Dampak Positif ke Pemain
Kehadiran Solskjaer memberi dampak positif ke beberapa pemain Man United. Sebut saja Anthony Martial, Victor Lindelof, Marcus Rashford dan Paul Pogba. Akan tetapi, pemain yang disebut terakhir menampilkan performa luar biasa di bawah arahan Solskjaer.
Hanya dari sembilan pertandingan di Liga Inggris 2018-2019, II Polpo –julukan Pogba– mengemas delapan gol dan lima assist. Padahal ketika masih ditangani Jose Mourinho di awal musim, Pogba hanya mencetak tiga gol dan tiga assist dari 14 pertandingan.
2. Miliki Hubungan Baik dengan Calon Direktur Olahraga Baru
Man United dalam waktu dekat dilaporkan akan menunjuk pemain legenda mereka, Edwin van der Sar, sebagai Direktur Olahraga baru. Tugas Direktur Olahraga ialah mengurusi perihal transfer pemain dan otomatis, Van der Sar akan sering berkomunikasi dengan Solskjaer.
Hubungan Solskjaer dan Van der Sar pun diketahui sangat baik. Keduanya terlihat sangat dekat saat Solskjaer dan Van der Sar sama-sama membela Man United sebagai pemain dalam kurun 2005-2007.
1. Pintar Melihat Strategi Lawan
Solskjaer menginstruksikan Pogba dan kawan-kawan untuk menguasai bola sebanyak mungkin di setiap pertandingan. Akan tetapi, pelatih 45 tahun itu takkan memaksakan strategi tersebut saat bersua lawan yang memiliki lini tengah kuat.
Ketika menghadapi Tottenham Hotspur dan Chelsea, Solskjaer menginstruksikan para pemainnya untuk lebih banyak menunggu. Hasilnya pun positif, kesabaran yang mereka tunjukkan membuahkan hasil setelah Man United menang 1-0 atas Tottenham dan 2-0 kontra Chelsea.
Hebatnya, dua kemenangan itu diraih di kandang lawan. Karena itu, Solskjaer sangat layak untuk diangkat sebagai pelatih permanen Man United.
(Ramdani Bur)
