ROMA – Presiden AS Roma, James Pallotta, berkelakar bahwa timnya akan mendatangkan Lionel Messi dari Barcelona pada bursa transfer kali ini. Hal itu seiring dengan keberhasilan Juventus mendaratkan Cristiano Ronaldo dari Real Madrid.
Mengapa Pallotta pesimis Roma bisa mendatangkan Messi, meski Juventus dapat mendaratkan Ronaldo? Sebab, klausul lepas yang dimiliki Messi jauh di atas Ronaldo. Saat ini, klausul lepas Messi mencapai 700 juta euro (Rp11,8 triliun). Bandingkan dengan Ronaldo yang saat dilepas Madrid hanya memiliki klausul lepas 100 juta euro (Rp1,68 triliun).
Jika Roma memaksakan mengeluarkan 700 juta euro, mereka bisa melanggar aturan Financial Fair Play (FFP) yang diterapkan UEFA. Terlepas dari itu, jika tidak ada aturan FFP, bukan tak mungkin Giallorossi –julukan Roma– bisa mendatangkan Messi.
BACA JUGA: Presiden AS Roma: Kami dan Barca Sedang Negosiasi Terkait Transfer Messi
Sebab, Pallotta merupakan miliuner yang memiliki perusahaan di bidang investasi yakni Raptor Group. Andai Messi bisa didatangkan ke Stadion Olimpico, akan bermain di posisi mana pesepakbola 31 tahun itu di bawah racikan Eusebio di Francesco?
Semenjak ditunjuk sebagai pelatih Roma pada awal musim lalu, Di Francesco mengandalkan pola 4-3-3 yang bisa berubah menjadi pola 4-2-3-1. Dalam pola tersebut, Messi dapat beroperasi di tiga posisi sekaligus.
Pertama, Messi dapat berperan sebagai second striker, menyokong penyerang tunggal yang ditempati Edin Dzeko. Selanjutnya, Messi dapat bertugas sebagai winger kanan, posisi yang sering ditempatinya kala mengawali karier sebagai pesepakbola. Kemudian, posisi terakhir ialah bertugas sebagai false nine atau biasa disebut penyerang bayangan.
(Ramdani Bur)
