ROMA – Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, mengatakan The Reds –julukan Liverpool– sangat beruntung memiliki Mohamed Salah di timnya saat ini. Menurutnya, Liverpool membeli Salah disaat yang tepat, di mana pemain berpaspor Mesir itu sedang berada di performa terbaiknya.
Sejak diboyong dari AS Roma saat bursa transfer musim panas 2017, Salah menjelma menjadi sosok pemain yang gemilang bersama Liverpool. Bersama The Reds, Salah telah mengoleksi 43 gol dan 15 assist dari 48 penampilannya di semua kompetisi.
Baca juga: Hadapi Roma, Liverpool Akan Ulangi Performa Layaknya saat Singkirkan Man City
(Mohamed Salah. Foto: Reuters)
Berdasarkan hasil tersebut, akhirnya Salah pun dinobatkan sebagai pemain terbaik Liga Inggris versi Asosiasi Pesepakbola Profesional (PFA) pada musim ini. Tidak hanya itu saja, berkat Salah kini Liverpool sedang berjuang di semifinal Liga Champions 2017-2018 melawan Roma.
Dengan segudang prestasinya tersebut bersama Liverpool, Klopp pun merasa timnya sangat beruntung memiliki Salah. Klopp beranggapan Salah telah berkembang dengan sangat pesat sejak pertama kali dibeli Chelsea dari FC Basel saat bursa transfer musim dingin 2014.
“Dia (Salah) semakin dewasa dan semakin percaya diri. Sejak dari Chelsea ke Fiorentina dia memiliki musim yang baik. Akan tetapi, jelas tidak sebaik saat bersama Roma. Sejak saat itu, kini dia sudah berkembang dan menjadi pemain seperti sekarang. Kami sangat beruntung karena memilikinya di tim ini,” ucap Klopp, dikutip dari Sportsmole, Kamis (3/5/2018).
Menurut Klopp, saat ini memang masa-masa dimana salah memiliki performa terbaiknya. Pelatih berpaspor Jerman itu mengaku bukanlah dirinya yang membuat Salah menjadi pemain hebat seperti sekarang. Akan tetapi, pengalaman Salah lah yang membuat dia menjadi pemain seperti itu.
Baca juga: Klopp Menolak Bahas Isu Kepergian Buvac
(Jurgen Klopp dan Mohamed Salah. Foto: Reuters)
“Bukanlah saya yang mengajarkan Salah cara mencetak gol. Jelas dia sudah tahu bagaimana caranya. Tidak semua pesepakbola di dunia ini menjadi pencetak gol handal di saat usianya 18 tahun. Dia perlu memiliki pengalamannya sendiri,” tambah pelatih berusia 50 tahun.
“Begitulah yang dialami Salah. Di harus melalui kondisi yang sulit, dimana dia memulai kariernya dari Mesir lalu ke Swiss (Basel). Tentu dia melakukan hal itu semua dengan tanggung jawab yang besar, bahkan mungkin untuk negaranya sendiri. Hal itu benar-benar sangat keren,” tuntas pelatih yang pernah menangani Borussia Dortmund itu.
(Fetra Hariandja)
