GRESIK -- Belum adanya kepastian kick-off sekaligus jadwal Piala Indonesia Satu yang kini berganti nama lagi menjadi Piala Presiden, membuat program tim masih buta. Bahkan sejumlah kontestan belum bisa menyebut apa target di ajang milik Mahaka Sports tersebut.
Klub hanya bisa mengira-ngira bagaimana komposisi yang dibangun nantinya, tanpa menyebut capaian realistis. Persegres Gresik United menjadi salah satu kontestan yang sama sekali belum bisa merancang target yang nantinya dibebankan pada tim.
Selain belum mengetahui peta kekuatan, manajemen dan pelatih Persegres juga belum bisa memastikan siapa saja pemain yang bertahan. Praktis masih cukup sulit menetapkan target, sementara program latihan juga masih menunggu kepastian turnamen.
Klub pun kemungkinan menghadapi kesukitan mempertahankan kualitas seperti di QNB League 2015 silam. Persegres misalnya, harus melakukan efisiensi dengan hanya memakai 22 pemain tanpa keberadaan pemain asing seperti Sasa Zecevic, Shohei Matsunaga dan Herman Dzumafo.
"Sedikit-banyak akan berubah, termasuk komposisi pemain walaupun kami akan memakai pemain lama. Tentunya itu dimungkinkan membawa konsekuensi penurunan kualitas dan mustahil langsung stabil seperti sebelumnya. Saya lihat nanti bagaimana kondisinya setelah tim berkumpul," terang Liestiadi, Pelatih Persegres.
Liestiadi juga tak menampik faktor kesulitan mempertahankan soliditas tim setelah berbulan-bulan absen pemainnya bertanding. Untuk itu dirinya berharap secepatnya ada kepastian turnamen, sehingga tim bisa mempersiapkan diri jauh hari. Liestiadi juga menyebut turnamen ini lebih mirip pramusim.
"Saya melihat ini lebih mirip program pramusim, karena pemain sudah libur terlalu lama. Saya yakin sebagian pelatih juga memulai dari awal saat nanti tim memulai aktivitas, terutama tim yang selama ini vakum," sebut pelatih asal Medan tersebut.
Kapten Persegres Bima Sakti juga mengakui tim bakal membutuhkan adaptasi dari awal meskipun mayoritas pemain yang nanti dipakai adalah pemain lawas. Menurutnya tim idealnya mempersiapkan diri 2-3 pekan sebelum turnamen. "Pasti butuh penyesuaian lagi," kata pemain veteran ini.
"Idealnya 2-3 minggu sebelum turnamen sudah ada program latihan. Walau komposisi yang dipakai adalah skuad lama, tidak bisa langsung jadi seperti saat bermain di QNB League 2015 lalu. Ibarat memulai pramusim, pemain butuh adaptasi fisik, teknik serta organisasi lagi," tuturnya.
Bima Sakti sendiri masih cukup loyal di Laskar Jaka Samudra walau sempat mendapat tawaran dari klub kontestan Piala Kemerdekaan atau level Divisi Utama. "Saya prioritaskan Persegres. Sampai saat ini saya masih terus kontak dengan coach Liestiadi dan menunggu kabar dimulainya latihan," urai Bima.
(Fetra Hariandja)