MADRID – Presiden Real Madrid, Florentino Perez, memberikan pernyataan tentang apa yang telah dilakukan klub terhadap pendukung garis keras atau ultras. Hal tersebut disampaikan setelah terjadi insiden tewasnya salah seorang pendukung Deportivo La Coruna beberapa waktu yang lalu.
Sebelumnya sepakbola Spanyol telah dikejutkan, dengan insiden yang terjadi sebelum pertandingan Deportivo kontra Atletico Madrid digelar. Di mana bentrokan kedua pendukung tim pecah, dan menewaskan satu orang di dekat Vicente Calderon.
Kejadian tersebut sontak menarik perhatian, dan sekaligus menghadirkan untaian kecaman dari banyak kalangan. Namun demikian Perez seolah tak ingin ikut-ikutan mengecam, ia lebih memilih untuk mengomentari peran El Real terhadap pendukung garis keras mereka.
“Ketika saya menjadi presiden klub, saya mengambil alih klub yang dinilai fair play dan tidak ingin berhubungan dengan kekerasan. Hal pertama yang saya lakukan adalah untuk mengusulkan Alfredo di Stefano sebagai presiden kehormatan, sedangkan hal berikutnya adalah untuk menghapus pagar pembatas,” ucap Perez kepada Football Espana, Jumat (19/12/2014).
“Saya tidak yakin apakah insiden di Brussels atau Inggris berada di balik itu, tapi pada saat itu ultras berada di sudut, jadi kami pindah mereka di belakang gawang. Ketika ada bom menakut-nakuti, seluruh stadion dikosongkan tanpa ribut-ribut. Saya dapat meyakinkan Anda tidak ada penggemar kekerasan di Bernabeu, karena kami akan menyingkirkan mereka,” tambahnya.
(Fetra Hariandja)
