ZURICH -- Joseph S. Blatter selaku Presiden FIFA dipanggil Komite Etik FIFA untuk menjelaskan kasus suap jelang Kongres Pemilihan yang berlangsung 1 Juni 2011mendatang.
Tidak ubahnya di Indonesia, kisruh sepakbola juga melanda otoritas sepakbola tertinggi di dunia, FIFA. Dugaan suap kedua calon Presiden FIFA, Joseph S. Blatter dan Mohammed Bin Hammam menjadi topik perbicangan terhangat jelang Kongres pemilihan Ketua Umum FIFA pada 1 Juni 2011 mendatang.
Terkait polemik yang muncul ke permukaan, Komite Etik FIFA akan memanggil Blatter untuk menindaklanjuti masalah ini. Blatter dijadwalkan akan memberikan keterangan pada 29 Mei 2011 mendatang. Pemicu perkara ini bermula dari pertemuan yang dilaksanakan Federasi Sepakbola Karibia (CFU) di mana calon kandidat Presiden FIFA, Mohamed Bin Hammam dan Wakil Presiden FIFA, Jack Warner turut hadir di dalamnya.
FIFA mensinyalir pertemuan tersebut bertujuan menyuap pemiliki suara dari Karibia untuk memuluskan jalan Bin Hammam menuju kursi FIFA 1. Digosipkan, CFU menerima suap sebesar 40 ribu dollar AS untuk memilih Bin Hammam pada Kongres mendatang.
Selanjutnya, Bin Hammam yang menjabat sebagai Presiden Konfederasi sepakbola Asia (AFC) itu pun meminta kepada Komite Etik FIFA untuk menginvestigasi Sepp Blatter pula. Permohonan itu pun dikabulkan FIFA pada 26 Mei kemarin.
Sesuai prosedurnya, Komite Etik meminta Presiden FIFA memenuhi panggilan Komite Etik seperti tertuang dalam artikel 16. Dalam situs resmi FIFA, Sabtu (28/5/2011) Komite Etik akan meminta Blatter untuk memberikan keterangan pada 28 Mei 2011 pukul 11:00 CET di markas FIFA di Zurich.
(Rejdo Prahananda)