 
                
            MALANG—Ternoda kekalahan akhir pekan lalu, Arema Cronous wajib mengembalikan kesakralan Stadion Kanjuruhan, Malang. Stadion yang sebelumnya menjadi salah satu kandang yang selalu menghadirkan kemenangan itu bagi kubu Arema tidak boleh ternoda untuk kedua kalinya.
Arema bakal menghadang Persiwa Wamena yang secara teknis bisa menjadi mangsa empuk di Kanjuruhan, Sabtu (18/5). Sayang sebagai tuan rumah, Arema harus kembali menghadapi problem cedera. Striker Beto Goncalves sangat diragukan bisa bermain karena cedera otot paha.
Beto sebenarnya belum fit kala bertanding kontra Persipura Jayapura akhir pekan lalu. Namun dia dipaksakan turun dan harus menerima konsekuensi cederanya kambuh. Penyerang asal Brasil tersebut ditarik di babak kedua karena ada gangguan lagi di pahanya.
Jika Beto tak bisa dimainkan, maka opsi terbaik adalah menduetkan Christian Gonzales dengan Greg Nwokolo. Duet ini menjadi pasangan terbaik bagi Arema, karena penyerang seperti Kayamba Gumbs, Sunarto dan Dendi Santoso lebih efektif diplot di bagian pinggir lapangan sebagai winger.
“Kemungkinan Beto bertanding masih sangat kecil. Dia masih merasakan nyeri di otot paha dan saya belum berpikiran untuk memainkan dia. Jadi saya harus menyiapkan komposisi alternatif untuk menghadapi absennya Beto,” kata Pelatih Arema Cronous Rahmad 'RD' Darmawan.
Kendati tidak bisa memainkan mantan top scorer Indonesia Super League (ISL) tersebut, kekuatan Singo Edan masih jauh lebih baik dibanding Persiwa Wamena. Apalagi RD menyatakan semua pemain siap tempur setelah beristirahat selama sepekan penuh setelah dikalahkan Persipura.
Pekerjaan rumah (PR) Arema di lapangan nanti adalah membongkar tembok tebal yang diciptakan tim berjuluk Badai Pegunungan Tengah. Hampir di semua pertandingan away, pelatih Subangkit selalu menurunkan strategi defensif dengan menumpuk separuh lebih pemain di pertahanan.
Namun, bagi RD itu tidak akan menjadi persoalan bagi timnya. “Arema sudah banyak menghadapi tim yang bermain negatif di Kanjuruhan dan nyatanya tidak ada masalah. Pemain sudah paham bahwa dalam kondisi demikian kami tidak boleh frustrasi,” lanjut pelatih tim nasional (Timnas) U-23 ini.
Sekadar prediksi, pola 4-1-3-2 kemungkinan bakal menjadi pilihan utama RD dengan menempatkan tiga gelandang di bawah Christian Gonzales dan Greg Nwokolo. Gelandang tersebut diperkirakan Kayamba Gumbs, Sunarto dan Hendro Siswanto. Sedangkan gelandang bertahan menjadi milik Egi Melgiansyah.
Kuartet lini belakang tampaknya masih ditempati Hasyim Kipuw, Munhar, Victor Igbonefo dan Thierry Gathuessi. Kembalinya penjaga gawang Kurnia Meiga yang pekan lalu absen saat melangsungkan pernikahan, sangat dibutuhkan jika melihat penampilan buruk Ahmad Kurniawan kala melawan Persipura.
Sementara, Pelatih Persiwa Subangkit meyakini pertandingan di Malang bakal jauh lebih rumit dibanding laga di Gresik lalu. Kekalahan di kandang Persegres Gresik United membuat Persiwa harus bekerja lebih keras untuk mendapatkan minimal satu angka di tur Jawa Timur.
Sebenarnya Persiwa mengincar angka di Gresik karena pertandingan di Malang jauh lebih berat. Tak disangka justru upaya mereka digagalkan Aldo Baretto lewat gol tunggalnya. “Kami tetap ingin mendapatkan angka, terlepas dari bagaimana perbedaan kualitas antara kedua tim,” cetus Subangkit.
Dia ingin timnya bisa menunjukkan kerja keras seperti kala menahan imbang Arema 2-2 di Stadion Pendidikan, Wamena, akhir putaran pertama silam. “Arema pasti akan bermain menyerang. Saya akan menginstruktikan pemain untuk fokus di pertahanan dan memanfaatkan serangan balik,” jelasnya.
Kekalahan Arema dari Persipura pekan lalu menurutnya bukan jaminan Arema bakal turun kualitas di pertandingan nanti. Justru Subangkit yakin Singo Edan bakal berupaya keras mengganti angka yang hilang demi perburuan gelar juara ISL musim ini.
Arema Cronous (4-1-3-2):
Kurnia Meiga (gk), Hasyim Kipuw, Munhar, Victor Igbonefo, Thierry Gathuessi; Egi Melgiansyah; Kayamba Gumbs, Hendro Siswanto, Sunarto; Christian Gonzales, Greg Nwokolo.
Persiwa Wamena (4-4-1-1):
Dwi Kuwanto (gk), Hobert Elopere, Vali Kenari, Kabagaimu, Ricardo Merani; Fred Mote, Kughebge, Hari Caniago, Yopen Wandikbo; Muhammad Hamka; Junior Ondoua.
(Muhammad Indra Nugraha)