JAKARTA – Laga lanjutan Grup E, Pra Piala Dunia, menjamu Qatara pada 11 Oktober, tentu penting untuk dimenangkan Indonesia, jika ingin lolos ke putaran final Kualifikasi zona Asia. Meski begitu, penanggung jawab timnas, Bernhard Limbong takkan mempertaruhkan jabatan Wim Rijsbergen sebagai pelatih.
Ya, dua laga sudah dijalani tim merah putih. Keduanya berakhir mengecewakan. Wacana tentang nilai merah Wim kian mencuat, karena tak sesuai dengan harapan masyarakat. Akan tetapi, Limbong belum akan menilai bahwa Wim telah gagal, menjadi suksesor Alfred Riedl.
“Soal Wim, tak ada masalah dengan Wim, jika nanti menang atau kalah. Seandainya kalah lawan Qatar, bukan berarti segalanya akan selesai, terlebih dia juga baru sebulan melatih di sini,” ungkap Limbong kepada wartawan di kantor PSSI.
“Tapi apapun hasilnya nanti, saya tidak akan menyatakan berhasil ataupun gagal. Tak mungki menilai dia dalam waktu singkat, tambah penanggung jawab timnas yang juga ketua komisi disiplin PSSI itu.
Sikap optimis tetap ada, namun timnas juga harus realistis. Terlebih dengan kondisi mereka yang dikepung tiga negara timur tengah dengan modal dua kekalalahan. Limbong juga menyatakan, tak memasang target tinggi di babak III Pra Piala Dunia kali ini.
“Kita memang harus realistis, masuk putaran ketiga saja sudah bersyukur. Kini fokus kita pada u-23, tapi saya optimis, “ sambungnya.
Selain itu, Limbong juga mencurahkan perhatian kepada timnas U-23 yang disiapkan untuk Sea Games, November mendatang dengan menyatakan, “Kami juga akan fokus pada timnas u-23. Kami ingin mereka meraih emas. Karena sudah lama sekali Indonesia tak mendapat emas di cabang sepakbola."
(Sebastianus Epifany)