INDUSTRI sepak bola modern di Eropa kini tidak bisa dilepaskan dari peran besar para taipan dunia. Kekuatan finansial yang luar biasa dari para pengusaha Muslim telah mengubah peta persaingan, menyulap klub semenjana menjadi kekuatan baru, hingga menjaga eksistensi tim-tim bersejarah.
Kehadiran pengusaha-pengusaha muslim ini membuat persaingan di dunia sepakbola semakin ketat. Lantas siapa saja klub tersebut?
Peringkat pertama ditempati oleh Newcastle United yang kini menyandang status sebagai salah satu klub terkaya di dunia. Diakuisisi pada akhir 2021 oleh Public Investment Fund (PIF) dari Arab Saudi yang dipimpin Pangeran Mohammed bin Salman, klub ini menunjukkan kebangkitan yang luar biasa.
Meski sempat terjerembap di zona degradasi pada awal musim 2021-2022, suntikan modal dan manajemen baru berhasil membawa mereka merangkak naik ke papan tengah Liga Inggris. Di musim 2025-2026, tim berjuluk The Magpies itu tengah berada di peringat ke-11 hingga kompetisi memasuki pekan ke-17.

Transformasi paling fenomenal terjadi pada Manchester City sejak dibeli oleh Sheikh Mansour pada 2008. Pengusaha asal Uni Emirat Arab (UEA) ini berhasil menyulap tim rival Manchester United menjadi penguasa absolut Liga Inggris dalam satu dekade terakhir.
Bertabur pemain bintang dan fasilitas kelas dunia. Berkat dana yang tak berseri, Man City bahkan sudah berhasil mengangkat trofi Liga Champions pada musim 2022-2023.
Di Prancis, dominasi Paris Saint-Germain (PSG) tidak terlepas dari peran Qatar Sports Investments (QSI). Dipimpin oleh Nasser Al-Khelaifi sejak 2011, PSG menjelma menjadi kekuatan yang tak tertandingi di kompetisi domestik.
Dengan mendatangkan nama-nama ikonik, PSG terus berupaya mematahkan rasa penasaran mereka untuk mengangkat trofi "Si Kuping Besar" setelah seringkali terhenti di fase gugur. Impian itu pun terwujud di musim 2024-2025, di mana PSG berhasil juara Liga Champions usai menaklukkan Inter Milan 5-0.
(Rivan Nasri Rachman)