
Faktor lainnya yang membuat Timnas Indonesia U-22 keok adalah pertahanan Filipina U-22 yang solid. Mereka bermain disiplin hingga membuat Garuda Muda kesulitan untuk cari celah cetak gol.
Filipina U-2 tampil solid dengan skema bertahan zone marking. Timnas Indonesia U-22 pun selalu gagal mengalirkan bola.

Timnas Indonesia U-22 juga terlihat kurang tenang di sepanjang laga kontra Filipina U-22. Hal ini membuat akurasi passing Timnas Indonesia U-22 kurang baik.
Garuda Muda pun kerap kehilangan bola saat memasuki di area lawan. Alhasil, taktik yang dirancang tak berjalan dengan baik.

Faktor terakhir adalah gagal manfaatkan peluang. Sejatinya, Garuda Muda mendominasi pertandingan, utamanya di babak kedua.
Namun sayang, Timnas Indonesia U-22 masih belum bisa memanfaatkan kesempatan yang ada. Bahkan sebenarnya, permainan Garuda Muda kian hidup usai memasukkan Rahmat Arjuna.
(Djanti Virantika)