SEBANYAK 3 alasan Giovanni van Bronckhorst calon kuat pelatih Timnas Indonesia akan diulas Okezone. Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji dan Direktur Teknik PSSI Alexander Zwiers dijadwalkan terbang ke Eropa pekan ini.
Agenda utama mereka terbang ke Eropa adalah mewawancarai calon pelatih Timnas Indonesia. Nama asisten pelatih Liverpool, Giovanni van Bronckhorst, digadang-gadang sebagai calon kuat pelatih Timnas Indonesia selanjutnya.
Okezone menilai ada tiga alasan kenapa Giovanni van Bronckhorst segera ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia. Apa saja?
Berikut 3 alasan Giovanni van Bronckhorst calon kuat pelatih Timnas Indonesia selanjutnya:
Gelar prestisius terakhir yang dimenangkan Timnas Indonesia senior adalah medali emas SEA Games 1991 (saat itu SEA Games masih mempertandingkan level senior, bukan U-23). Sejak saat itu, Timnas Indonesia tak pernah lagi menjadi yang terbaik.
Di bawah asuhan Giovanni van Bronckhorst, Timnas Indonesia bisa menggebrak alias memenangkan trofi. Sebab, Giovanni van Bronckhorst dikenal sebagai pelatih juara. Ia pernah memenangkan lima trofi selama empat musim (2015-2019) menangani Feyenoord Rotterdam.
Ia juga memenangkan satu gelar bersama Besiktas (Turki) dan Rangers FC (Skotlandia). Tercatat hanya Guangzhou City, klub yang gagal dibawa Giovanni van Bronckhorst menjadi juara. Namun, itu lebih karena Giovanni van Bronckhorst cuma melatih beberapa bulan di sana efek Covid-19.
Saat menggelar konferensi pers pada Kamis, 20 November 2025, Sumardji menegaskan mencari pelatih yang paham karakter pemain-pemain Timnas Indonesia. Kriteria itu bisa didapatkan dari dalam diri Giovanni van Bronckhorst.
Ia berasal dari Belanda dan mayoritas pemain diaspora Timnas Indonesia juga dari Negeri Kincir Angin. Dua pemain Timnas Indonesia Kevin Diks dan Calvin Verdonk juga pernah ditangani Giovanni van Bronckhorst di Feyenoord Rotterdam. Satu lagi, Giovanni van Bronckhorst juga memiliki darah Indonesia dari ayah dan ibunya yang berasal dari Maluku.

Giovanni van Bronckhorst sedikit banyak memahami peta persaingan sepakbola Asia. Ia pernah melatih klub Liga Super China Guangzhou City dari Januari hingga November 2020. Saat itu dari 23 pertandingan, Giovanni van Bronckhorst mencatatkan 8 menang, 4 imbang dan 11 kalah.
Diyakini jika tidak ada Covid-19, karier Giovanni van Bronckhorst di Asia bisa lebih langgeng. Jadi, kapan PSSI segera meresmikan Giovanni van Bronckhorst sebagai pelatih Timnas Indonesia senior?
(Ramdani Bur)