Timnas Indonesia Bisa Ditangani Pelatih Eropa Lagi, Pengamat: Tetapi Ada Syaratnya!
JAKARTA – Setelah Patrick Kluivert meninggalkan kursi kepelatihan Timnas Indonesia, Pengamat sepak bola nasional, Kesit Budi Handoyo, angkat bicara mengenai kriteria pelatih baru Skuad Garuda. Kesit menilai pelatih asal Eropa masih sangat relevan untuk memimpin Timnas Indonesia, asalkan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) memastikan calon yang ditunjuk memiliki rekam jejak yang sangat jelas dan meyakinkan, berbeda dengan pengalaman saat menunjuk Kluivert.
Kursi pelatih kepala Timnas Indonesia kini kosong setelah PSSI resmi mengakhiri kerja sama dengan Kluivert dan seluruh tim kepelatihannya pada Kamis 16 Oktober 2025 lalu, termasuk Alex Pastoor, Denny Landzaat, Gerald Vanenburg, dan Frank van Kempen. Publik kini menanti-nanti sosok yang akan ditunjuk PSSI berikutnya.
Bagi Kesit, hal terpenting adalah PSSI harus memilih pelatih dengan rekam jejak mumpuni yang mampu memikat hati publik.
1. Prioritas Utama: Rekam Jejak
Kesit Budi Handoyo menekankan bahwa kriteria utama dalam memilih pelatih baru adalah kejelasan rekam jejaknya. Kualitas Curriculum Vitae (CV) pelatih harus mampu menimbulkan harapan besar di kalangan pecinta sepak bola Tanah Air.
“Sosok yang lebih tepat menurut saya pelatih yang pertama CV-nya harus jelas. Rekam jejaknya jelas, betul-betul bisa membuat minimal publik sepak bola Indonesia tergoda kalau melihat CV-nya, tinggal kemudian kita sama-sama menunggu racikannya,” kata Kesit kepada iNews Media Group, dikutip Minggu (19/10/2025).
Lebih lanjut, Kesit mengingatkan agar PSSI tidak mengulangi kesalahan seperti saat menunjuk Kluivert. Ia menilai pengalaman Kluivert sebelumnya dinilai meragukan oleh publik sehingga tidak boleh terulang lagi.
“Yang paling penting adalah bagaimana pengalaman sosok pelatih yang mau ditunjuk ini memiliki rekam jejak yang jelas menangani tim nasional negara manapun yang betul-betul bisa membuat kita bisa berharap. Tidak seperti Kluivert ketika dia ditunjuk juga kan kita masih bertanya-tanya, Itu jangan sampai terulang lagi. Dari mana negaranya terserah,” tegasnya.
