Menurut laporan sistem monitoring FIFA, suporter Indonesia paling aktif di tribune utara dan selatan. Insiden diskriminasi terjadi pada menit ke-80 di sektor 19, di mana sekira 200 suporter tuan rumah terdengar meneriakkan slogan xenofobia yang dinilai melanggar prinsip kesetaraan FIFA.
Berdasarkan data di atas, pelanggaran pertama membuat PSSI harus membayar uang sebesar Rp355 juta karena masalah keterlambatan masuk lapangan. Lalu pelanggaran kedua terkait diskriminasi suporter membuat Indonesia harus membayar denda Rp400 juta.
Jadi, total uang yang dikeluarkan PSSI untuk FIFA adalah Rp755 juta. Selain uang, Timnas Indonesia juga dirugikan dengan sanksi pembatasan penonton di laga berikutnya, yakni saat melawan China pada 5 Juni 2025 mendatang.
FIFA tepatnya memerintahkan PSSI menutup sekira 15 persen kursi tersedia di SUGBK pada laga melawan Timnas China. Artinya, tribun utara dan selatan akan dikosongkan!
Akan tetapi, FIFA memberikan opsi lain. Kursi-kursi yang ditutup itu masih boleh diisi, asalkan diberikan kepada komunitas khusus seperti kelompok antidiskriminasi, pelajar, perempuan, atau keluarga. Namun, mereka harus membawa spanduk bertema antidiskriminasi.
(Rivan Nasri Rachman)