“Klub bertanggung jawab dengan pertandingannya. Artinya, kalau ada peristiwa kerusuhan-kerusuhan yang mengakibatkan korban jiwa, PT LIB dan klub bertanggung jawab sepenuhnya. Jangan sampai nanti bolanya dilempar sana-sini tidak punya rasa tanggung jawab. Nah, itu saja kalau saya," tandasnya.
Sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) PT LIB, Ferry Paulus, membuka kemungkinan suporter away bisa kembali diberlakukan pada Liga 1 musim depan. Hal itu ditandai dengan beberapa persiapan, salah satunya meresmikan aplikasi "Sobat Liga".
“Kemudian Sobat Liga yang paling hakiki membuat satu sistem ticketing yang baru di mana ini menjadi perombakan dalam satu tahun terakhir. Jadi, satu fans dia daftar kemudian dia bisa ketahuan seperti tadi demonstrasinya, begitu masuk dia langsung kelihatan dia akan menyaksikan pertandingan A, pertandingan B dan seterusnya,” terang Ferry.
“Ini juga sebenarnya tantangan dari liga untuk bisa mendapatkan 'SIM' dari PSSI, dari Ketua Umum untuk bisa membuka penonton away karena yang masih dikhawatirkan PSSI tidak bisa teridentifikasi,” tambah eks petinggi Persija Jakarta itu.
“Sobat Liga juga menjawab suporter away bisa teridentifikasi selain suporter tuan rumah sendiri karena memang yang bisa masuk itu hanya suporter yang sudah terdaftarkan. Jadi, tidak bisa tiket kita dipakai ke si A, si B. Nanti, sistem akan menolak,” pungkasnya.
(Wikanto Arungbudoyo)