Persija Jakarta dan Timnas Indonesia Rebutan JIS, Ini Respons Pramono Anung
JAKARTA – Persija Jakarta dan Tim Nasional (Timnas) Indonesia berpotensi saling berebut Jakarta International Stadium (JIS). Namun, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menegaskan akan lebih memprioritaskan Persija untukmemakai JIS.
Pasalnya, dalam era kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno alias Bang Doel, Pramono mau Jakarta menjadi lebih Persija. Jadi, karena itulah prioritas utama Persija baru Timnas Indonesia.
1. Ingin Jadikan Jakarta Lebih Persija
Untuk itu, Pramono akan memastikan tidak ada benturan jadwal antara Timnas Indonesia dengan Persija saat JIS yang terletak di Jakarta Utara sebagai markas atau home base.
"Kemarin kita sudah tanda tangan dengan Persija, begitu saya ketemu dengan Pak Erick Thohir untuk urusan PSSI yang mau menggunakan ini semuanya yang Persija setengahnya agak protes," ucap Pramono di kawasan JIS, Jakarta Utara, Kamis (6/3/2025).
"Persija yang utama pasti Persija yang utama, karena saya mengatakan tadi di awal saya ingin membuat Jakarta lebih Persija. Pasti Persija yang utama. Engga mungkin, Baru kemudian kita memberikan kepada PSSI nggak mungkin pertandingan PSSI Akan berbenturan dengan Persija. Sehingga aturannya dengan demikian kalender tahunannya akan kita buat lebih lengkap," tambahnya.
Sebelumnya, PT Jakarta Propertindo (Perseroda) (Jakpro), sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang mengelola Jakarta International Stadium (JIS), secara resmi menjadikan JIS sebagai Home of Persija melalui Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PT Jakarta Propertindo dan PT Persija Jaya Jakarta.
Adapun penandatanganan MoU ini berlangsung di Ruang Bond 3, Morrissey Hotel, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (20/2/2025) pukul 15.30 WIB, diawali dengan seremoni penandatanganan dan dilanjutkan dengan konferensi pers bersama. Acara ini turut dihadiri dan disaksikan oleh Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Perseroda), Iwan Takwin; Direktur PT Persija Jaya Jakarta, Mohamad Prapanca; Ketua The Jakmania, Diky Soemarno; serta Tim Transisi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Chico Hakim dan Desa Pridiani.
