PENYEBAB PSSI menunjuk mantan pemain Manchester United, Jordi Cruyff sebagai Penasihat Teknis Timnas Indonesia menarik untuk diketahui. Alasan utamanya karena PSSI percaya Cruyff memiliki pengalaman dan kemampuan untuk meningkatkan kualitas sepakbola Indonesia.
Cruyff diketahui datang pengalaman yang begitu banyak dan dinilai cocok menjabat sebagai Penasihat Teknis PSSI. Ia pernah menjadi pelatih di sejumlah klub China, termasuk menjadi Direktur Olahraga Barcelona.
1. Rekomendasi Patrick Kluivert
Nama Jordi Cruyff muncul atas rekomendasi pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert. Berkat hubungan keduanya, PSSI pun berhasil membujuk Cruyff yang levelnya sudah dunia.
Jadi, peran Kluivert sangat besar dalam keputusan PSSI merekrut Cruyff. Dengan saling mengenal, diharapkan Kluivert dan Cruyff bisa bekerja secara maksimal untuk membangun Timnas Indonesia menjadi lebih baik.
Namun terlepas dari rekomendasi Kluivert, Cruyff memang sosok yang hebat. Dengan pengetahuannya yang luas dan secara global bersama pemikiran strategis, kehadiran Jordi Cruyff akan menjadi kombinasi yang sejalan dengan visi PSSI.
“Patrick Kluivert dan Jordi saling mengenal satu sama lain, dan ketika beliau merekomendasikannya saya sangat bahagia. Pengalaman beliau sebagai pemain dan pelatih akan sangat penting dalam membangun masa depan sepak bola Indonesia,” jelas Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohiri, dikutip dari laman resmi PSSI, Rabu (26/2/2025).
“Terus terang mendatangkan sosok dengan kualitas baik seperti Jordi itu tidak mudah. Jadi hal ini harus sangat diapresiasi karena Jordi sangat serius untuk memajukan sepak bola kita," tambah Erick.
2. Misi Jordi Cruyff
Sebagai Penasihat Teknis Timnas Indonesia, Jordi Cruyff berperan untuk memberikan masukan dan arahan untuk sepakbola Tanah Air. Nantinya Cruyff akan bekerja sama dengan Direktur Teknik (Dirtek) yang masih belum diketahui siapa sosoknya.
Cruyff dan Dirtek akan bekerja sama untuk fokus mengenai metodologi pelatihan, pengembangan grassroots, jenjang karier pemain elit, dan pengembangan sistem teknis secara keseluruhan. Dengan dipilihnya, Cruyff juga membuktikan betapa serius PSSI untuk membawa Timnas Indonesia ke level dunia.
3. Pengalaman Jordi Cruyff
Karier Senior
1992 – 199: Barcelona B
1994 – 1996: Barcelona
1996 – 2000: Manchester United
1999: Celta Vigo (pinjaman)
2000 – 2003: Alavés
2003 – 2004: Espanyol
2006 – 2008: Metalurh Donetsk
2009 – 2010: Valletta
Karier Pelatih
2009-2010: Asisten Pelatih Valletta
2010-2012: AEK Larnaca
2012-2017: Direktur Olahraga Maccabi Tel Aviv
2017: Pelatih interim Maccabi Tel Aviv
2017-2018: Pelatih Maccabi Tel Aviv
2020: Pelatih Timnas Ekuador
2020-2021: Shenzhen FC
2021-2022: Penasihat Strategis Barcelona
2022-2023: Direktur Olahraga Barcelona
(Rivan Nasri Rachman)