PELATIH Borneo FC, Pieter Huistra merasa miris melihat program pembinaan pemain muda serta infastruktur yang ada di sepakbola Indonesia banyak yang masih belum cukup memadai. Sebab itu, Huistra merasa andai Lionel Messi lahir di Indonesia, belum tentu mantan pemain Barcelona itu bisa bersinar karena buruknya pembinaan pemain muda di Tanah Air.
Huistra pernah menjabat sebagai Direktur Teknik (Dirtek) Timnas Indonesia pada 2015 lalu. Bisa dibilang, arsitek asal Belanda ini sudah mengetahui sedikit mengenai perkembangan sepak bola Indonesia.
Pelatih berusia 57 tahun ini menyampaikan bahwa dulu hampir tidak ada klub profesional yang memiliki akademi sebagai wadah pembinaan pemain muda. Menurutnya kala itu masih sangat bergantung pada pihak swasta dalam membina dan mencetak talenta lokal tanah air.
“Dulu, Indonesia sangat bergantung pada sekolah sepak bola swasta. Kini, klub profesional setidaknya sudah memiliki tim junior. Itu adalah kemajuan besar,” kata Huistra, dilansir dari NOS, Jumat (10/1/2025).
Kemudian, Huistra juga menyoroti infrastruktur yang dinilai masih jauh dari kata sempurna. Tidak seperti di negara-negara Eropa kebanyakan yang memiliki lapangan ataupun fasilitas pendukung merata di setiap daerahnya.