Sikap Tegas PSSI soal Kontroversi Penunjukan Wasit di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Bakal Komunikasikan Langsung dengan AFC
PSSI bersikap tegas soal kontroversi penunjukan wasit di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi, bahkan mengungkapkan bahwa dirinya akan berkomunikasi langsung dengan Federasi Sepakbola Asia (AFC).
Yunus Nusi bakal bertemu dengan AFC dalam konferensi sepakbola yang menghadirkan presiden dan sekjen dari federasi-federasi sedunia. Acara itu akan digelar pada 28 Oktober 2024.
Dalam kesempatan itu, Yunus Nusi akan menyampaikan bahwa PSSI ingin wasit yang bersikap netral, walau berasal dari negara mana pun. Dengan begitu, laga bisa berjalan dengan adil.
“Tentu saya juga akan melakukan komunikasi dengan AFC, ada kawan-kawan kami yang ada di sana, dan tetap kami akan berharap bahwa siapa pun wasitnya dari negara mana pun wasitnya, kami meminta untuk berlaku netral,” ujar Yunus Nusi kepada awak media, termasuk MNC Portal Indonesia, saat ditemui di GBK Arena, Senayan, Jakarta, Jumat 26 Oktober 2024.
Lebih lanjut, Yunus Nusi bakal meyakinkan AFC bahwa Indonesia adalah tempat yang aman untuk menjadi tuan rumah pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Hanya saja, dia memperingatkan agar wasit yang ditunjuk harus netral.
“Masyarakat kami sangat responsif dan sangat senang dengan sepakbola, jangan coba-coba, itu yang akan kami sampaikan, jangan coba-coba mengirim wasit yang tidak netral, mengirim wasit yang tidak baik supaya menghindari ketidaknyamanan antar-negara bahkan juga antar-federasi kami dengan AFC. Kami akan sampaikan,” jelas Yunus.
Seperti diketahui, sebelumnya kepemimpinan wasit asal Oman, Ahmed Al Kaf, menjadi sorotan publik Tanah Air. Pasalnya, sang pengadil lapangan itu dianggap tidak netral kala memimpin laga antara Timnas Indonesia dengan Bahrain dalam lanjutan Grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Dia membuat keputusan yang kontroversial.
Kala itu, wasit Ahmed Al Kaf menambah waktu tiga menit dari injury time yang ditentukan sampai akhirnya Bahrain bisa menyamakan skor menjadi 2-2 di menit 90+9. Oleh karena itu, Timnas Indonesia merasa dirugikan karena pertandingan seharusnya sudah berakhir lebih awal.
Sontak hal itu memicu amarah netizen Indonesia yang kemudian ‘menyerang’ akun-akun media sosial yang berkaitan dengan Timnas Bahrain dan juga sang wasit. Setelah itu, Federasi Sepakbola Bahrain (BFA) meminta pertandingan tandang mereka ke Jakarta pada 25 Maret 2025 mendatang digelar di tempat netral.
Pasalnya, BFA menilai Jakarta bukanlah tempat yang aman bagi Timnas Bahrain karena mereka mengklaim beberapa anggota tim mereka mendapat berbagai ancaman pembunuhan di akun pribadi mereka di media sosial. PSSI pun menolak keras pemindahan venue tersebut meski sampai saat ini belum ada keputusan apapun yang dibuat oleh AFC.
(Djanti Virantika)
