Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dua Tahun Tragedi Kanjuruhan, Manajemen Arema FC dan Keluarga Korban Gelar Doa Bersama

Avirista Midaada , Jurnalis-Kamis, 03 Oktober 2024 |03:03 WIB
Dua Tahun Tragedi Kanjuruhan, Manajemen Arema FC dan Keluarga Korban Gelar Doa Bersama
Manajemen Arema FC dan keluarga korban gelar doa bersama pasca dua tahun tragedi kanjuruhan (Foto: Arema FC)
A
A
A

Sementara itu, Koordinator Presidium Aremania Ali Rifki menyatakan, pihaknya masih terus berkomitmen memberikan penanganan ke keluarga korban tragedi Kanjuruhan, kendati sudah dua tahun berlalu. Hal ini dibuktikan dengan silaturahmi ke salah satu korban luka parah bernama Vicki Hermansyah (20), asal Kelurahan Kesambi, Kecamatan Potong, Kabupaten Sidoarjo.

"Saya ke Porong untuk menjenguk Vicki yang sampai hari ini masih bermasalah dengan sarafnya. Dia masih belum bisa nulis seperti sediakala, jadi agenda itu termasuk ada korban selamat dan masih membutuhkan bantuan bisa datang ke Sekretariat Aremania Utas," ungkap Ali Rifki, dikonfirmasi terpisah.

Sejauh ini kata dia baru Vicki yang dimiliki datanya terkait korban luka-luka yang parah, yang masih memerlukan penanganan lanjutan. Mantan Manajer Arema FC ini juga mengimbau ke para korban tragedi Kanjuruhan yang selama dua tahun ini belum sepenuhnya sehat, baik secara fisik maupun psikis bisa difasilitasi oleh Aremania, dengan mendatangi Sekretariat Aremania Utas.

"Barangkali pen-nya belum dicopot, atau apa kita bisa bantu untuk membawa ke rumah sakit, kita minta keringanan ataupun biaya pengobatan gratis dari rumah sakit untuk melepaskannya," tuturnya.

"Kalau trauma itu kan kita juga sering mendata, siapa yang masih trauma, silakan datang ke sekretariat, kita terbuka, kita bakal bantu datangkan psikologi, psikiater, atau trauma healing, ya kita tetap seperti itu," imbuhnya.

Sebagai informasi, 1 Oktober 2024 kemarin diperingati sebagai dua tahunan tragedi Kanjuruhan Malang. Tragedi persepakbolaan paling memilukan sepanjang sejarah Indonesia itu menewaskan 135 nyawa, dua di antaranya merupakan anggota kepolisian.

Para korban ini sebagian besar meninggal dunia karena berdesak-desakan hingga mengalami kesulitan bernapas, dan luka organ dalam. Peristiwa ini sendiri terjadi pasca pertandingan Liga 1 musim 2022 - 2023 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya, pada Sabtu malam 1 Oktober 2022 lalu di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang.

(Admiraldy Eka Saputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita bola lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement