"Kita bermain attacking, yang paling penting adalah opposite instruction. Jadi setiap players yang membahayakan kita jaga dan tackling," kata Budi, melansir dari situs PSSI, Senin (2/9/2024).
Perjuangan Ichsan dan Budi untuk membawa Indonesia meraih juara tidaklah mudah. Di babak semifinal, mereka bahkan harus bersua Inggris. Untungnya, Timnas E-Sport Indonesia bisa mengunci kemenangan dengan skor agregat 5-3.

Sebelum bisa sampai mencapai itu, perjuangan Ichsan dan Budi dimulai dari fase grup. Di mana, Timnas E-Sport Indonesia tergabung dalam Grup C dan ditugaskan mengarsiteki Sporting Lisbon bersama empat lawan lainnya, yakni Polandia, Prancis, Inggris, dan India.
Ichsan dan Budi melangkah ke semifinal setelah tampil sebagai juara grup dengan nilai 364. Poin tersebut diraih setelah tiga musim menangani Sporting Lisbon dengan rincian 150 poin dari hasil di liga, 113 untuk turnamen, 65 untuk trofi, dan 36 poin dari penilaian manajemen. Indonesia ungguli Polandia (343 poin), Prancis (331), Inggris (295), dan India (265).
(Djanti Virantika)