MALANG - Renovasi pintu 13 Stadion Kanjuruhan dipastikan tetap berlangsung. Hanya saja ada kesepakatan antara kontraktor pengerjaan proyek renovasi kandang Arema FC itu dan keluarga korban tragedi Kanjuruhan yang membuat ada beberapa bagian di Pintu 13 yang tidak akan dirombak.
Seperti yang diketahui, dalam beberapa pekan terakhir ramai penolakan pembongkaran pintu 13 Stadion Kanjuruhan oleh pihak keluarga korban tragedi Kanjuruhan. Namun, setelah melakukan tiga kali audiensi, kedua pihak pun telah berdamai dan menemukan solusi.
Projects Manager PT Waskita Karya, Vino Teguh Pramudia menyatakan, berdasarkan kesepakatan dengan keluarga korban tragedi Kanjuruhan, ada beberapa bagian di sekitar pintu 13 yang disepakati boleh dibongkar dan tidak.
"Gate 13 saat ini proses pembongkaran lantai, sudah disepakati oleh keluarga korban bahwa ada titik-titik yang dibongkar dan ada titik-titik yang tidak dibongkar," ucap Vino Teguh Pramudia, usai pertemuan dengan keluarga korban, Pemkab Malang, dan kepolisian di Kantor Pemkab Malang, Rabu (7/8/2024).
Vino juga menjelaskan, bila untuk pengerjaan proyek di sekitar pintu 13 diarahkan ke lantai, kemudian pemasangan pondasi dan struktur bangunan untuk menguatkan sisi area dari pintu 13. Sementara dinding - dinding pintu 13 sesuai permintaan keluarga korban dipertahankan.
"Pertama Pembongkaran lantai, kemudian pemasangan fondasi micropile, kolom, balok, sampai ke pekerjaan arsitek. Sesuai permintaan juga kita akan mempertahankan dinding Gate 13," jelasnya.
Soal pembangunan museum yang diletakkan di sekitar 13, saat ini pihaknya hanya menyediakan lingkup tata ruangnya saja. Sedangkan untuk bentuk bangunannya hal itu dikembalikan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang dan keluarga korban.
"Kita hanya menyediakan lingkup tata ruang saja, untuk fungsinya nanti kita kembalikan ke Pemkab dan keluarga korban. Kita siapkan ruang di ruko kiri dan kanan gate 13, yang luasnya kira-kira 18 meter kali 14 meter," jelasnya.