Lamine Yamal merasa banyak mendapat dukungan untuk melakoni laga final itu. Support itu muncul usai dirinya berhasil mencetak gol saat Spanyol mengalahkan Prancis.
"Setelah pertandingan melawan Prancis, saya pergi tidur untuk istirahat, saya membalas pesan sedikit demi sedikit, tapi saya tidur nyenyak, saya lelah," ucap Lamine Yamal.
"Instagram saya kebanjiran (dukungan), tapi menurut saya itu bukan tekanan. Orang-orang senang, itu memberi dukungan kepada saya dan saya mencoba menikmatinya," tambahnya.
Atas aksi ciamiknya di laga melawan Prancis pada semifinal Euro 2024, Lamine Yamal memecah rekor. Dia menjadi mencetak gol termuda dalam sejarah Euro. Saat itu, dia baru berusia16 tahun 362 hari.
(Djanti Virantika)