Kendati demikian, pencapaian itu tak cukup untuk mengamankan posisi Xavi di kursi kepelatihan Barcelona. Karena alasan itulah Xavi seperti merasa tidak dihargai.
“Saya rasa pekerjaan yang kami lakukan tidak cukup dihargai mengingat situasi buruk yang kami alami,” kata Xavi dikutip dari ESPN, Senin (27/5/2024).
“Barca berada di urutan kesembilan dalam klasemen ketika kami tiba di akhir tahun 2021. Kami finis di urutan kedua. Kemudian, di musim penuh pertama (melatih), kami memenangkan dua trofi (LaLiga dan Supercopa Spanyol),” sambungnya.
Xavi mengakui musim ini memang gagal mengantar Barcelona mencapai target. Dia merasa sedih karena itu, namun harus legawa terhadap nasibnya yang terpaksa berhenti melatih Barcelona.
“Tahun ini belum berada pada level yang disyaratkan, namun hal itu terjadi pada beberapa pertandingan penting. Ini memalukan. Saya sedih, namun ini adalah tugas seorang pelatih,” tandasnya.
(Rivan Nasri Rachman)