KISAH kejeniusan Carlo Ancelotti bikin pertahanan Real Madrid jadi terbaik di Eropa, meski diterpa badai cedera akan diulas dalam artikel ini. Ketangguhan Real Madrid terbukti dengan masih bertenggernya mereka di puncak klasemen sementara Liga Spanyol 2023-2024.
Diketahui, Real Madrid diterpa masalah badai cedera pada musim 2023-2024 ini. Di awal musim, mereka harus kehilangan Thibaut Courtouis harus didera cedera ACL parah.

Alhasil, Thibaut Courtouis harus absen panjang. Dia tak juga bermain di sepanjang musim 2023-2024 ini.
Selain Thibaut Courtouis, Madrid juga harus menerima kenyataan sejumlah pemainnya di lini belakang didera cedera hebat juga. Di antaranya, ada David Alaba hingga Eder Militao yang juga mengalami cedera ACL.
Beberapa pemain lain di Madrid, seperti Nacho hingga Dani Carvajal juga kerap bolak-balik ruang perawatan. Tentu saja, kondisi ini membuat pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, dipusingkan dengan stok pemain di lini belakang.
Tetapi, Ancelotti tak mau juga mendatangkan pemain belakangan tambahan. Pelatih berjuluk Don Carlo itu terlihat tetap tenang dan santai menghadapi situasi yang ada.
Madrid pun terbukti bisa tetap survive di tengah kondisi itu. Pada musim 2023-2024 ini, Los Blancos -julukan Real Madrid- tetap tampil tangguh.
Di pentas Liga Spanyol musim ini, Real Madrid bahkan tengah memimpin puncak klasemen sementara. Mereka total sudah meraih 48 poin dari 19 laga yang telah dijalani.
Madrid juga bahkan tak terkalahkan usai terakhir kali dilibas Atletico Madrid pada 25 September 2023. Laga lanjutan Liga Spanyol 2023-2024 itu berakhir dengan skor 1-3.
Tak sampai di situ, Madrid juga menjadi tim yang sedikit kebobolan di tengah klub-klub top Eropa. Mereka total baru kebobolan 11 gol di Liga Spanyol 2023-2024. Jika dibandingkan dengan Liverpool yang sedang memuncaki klasemen sementara Liga Inggris musim ini, Madrid jauh lebih unggul soal jumlah kebobolan. Sebab, Liverpool sudah kebobolan 18 gol musim ini.
Semua ini terjadi karena kejeniusan Ancelotti. Dilansir dari Youtube GALZ, Selasa (9/1/2024), Ancelotti berusaha memperbaiki kondisi ini dengan mengubah sistem yang ada.
Semula, Madrid yang memakai pola 4-3-3, kini Ancelotti lebih sering menerapkan sistem 4-3-1-2. Dengan sistem ini, Madrid bisa tetap bekerja baik di tengah krisis pemain di lini belakang.

Untuk stok pemain di lini belakang, Ancelotti juga mengatasinya dengan mengubah posisi pemain, salah satunya Aurelien Tchouameni yang kini kerap ditempatkan ke lini belakang. Alhasil, lini belakang Madrid masih solid sampai saat ini.
Madrid masih bisa survive dengan kondisi yang ada saat ini karena juga mentalitas pemain. Efek Jude Bellingham pun memainkan peran besar. Aksi tangguhnya di berbagai laga membuat kepercayaan diri pemain menjadi terus naik.
(Djanti Virantika)