JAKARTA – Tim Nasional (Timnas) Indonesia babak belur kala melakoni dua laga tandang Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Melihat kondisi itu, Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji pun buka suara dan membeberkan ada banyak faktor yang membuat Timnas Indonesia kesulitan mengeluarkan permainan terbaiknya kala bertanding melawan Irak dan Filipina.
Berbagai faktor itu seperti waktu perjalanan, cuaca, perbedaan waktu, hingga kondisi lapangan markas Filipina, Rizal Memorial Stadium yang memprihatinkan. Namun, penyebab utama yang paling mempengaruhi penampilan Garuda adalah faktor kelelahan.
Ya, kelelahan hebat menjadi alasan pertama Timnas Indonesia. Sumardji menyebut anak asuh Shin Tae-yong harus menempuh perjalanan selama lima jam dan harus merasakan jet lag parah.
“Artinya perjalanan cukup panjang dari Jakarta sampai dengan Basra itu bukan bukan sebentar cukup lama gitu, terus kan jetlag juga bagaimana nggak, perbedaannya lima jam dengan kita kan. Saya saja yang tidak main datang ngikuti anak-anak aja merasa capek sekali gitu,” kata Sumardji kepada awak media di kawasan Cawang, Jakarta Timur, Jumat (1/12/2023).
Adapun faktor kedua menurut Sumardji adalah cuaca di Basra, Irak juga sempat tak mendukung untuk menjalani latihan. Alhasil Tim Merah Putih dicukur dengan skor 1-5 pada laga yang berlangsung 16 November 2023 silam.
“Waktu berkumpulnya karena kita kemarin itu berangkat itu selesai liga bahkan ada yang selesai bermain langsung berangkat terus habis itu ketemu di sana di Irak. Lah kita kan enggak tahu cuaca,” ucap Sumardji.
“Kebetulan kita datang ke sana itu beberapa kali hujan gitu. Jadi ketika datang ke sana. Cuacanya tidak mendukung kita mau latian hujan itu kan enggak maksimal jadinya,” lanjut Sumardji.
Usai dicukur Irak, cobaan yang harus dilalui Timnas Indonesia tak sampai di situ. Asnawi Mangkualam dan kolega harus transit selama enam jam di Dubai.