Kisah Miris Claudio Echeverri, Titisan Lionel Messi yang Gagal Patahkan Kutukan Timnas Argentina U-17 di Indonesia
KISAH miris Claudio Echeverri, titisan Lionel Messi yang gagal patahkan kutukan Timnas Argentina U-17 di Indonesia menarik untuk dikulik.
Lagi-lagi Timnas Argentina menelan kekalahan akibat kutukan Piala Dunia U-17. Mereka harus pulang setelah babak belur dihajar Jerman pada laga semifinal di Stadion Manahan, Indonesia, Selasa (28/11/2023).
Pertandingan berakhir dengan skor imbang 3-3 waktu normal. Agustin Roberto menjadi bintang Argentina dengan mencetak tiga gol pada menit ke-36, 45+4, dan 90+7. Namun, Jerman juga tidak kalah tajam dengan gol-gol yang dicetak oleh Paris Brunner pada menit ke-9 dan 58, serta Max Mortstedt di menit ke-69.
Dengan skor imbang pada waktu normal, pertandingan harus dilanjutkan dengan adu penalti. Sayangnya, Argentina kalah dalam adu penalti dengan skor 4-2, sehingga Jerman berhasil melangkah ke partai final.
Claudio Echeverri yang digadang-gadang sebagai titisan Lionel Messi nyatanya tidak mampu membawa Timnas Argentina U-17 melangkah ke partai final Piala Dunia U-17.
Sejarah mencatat bahwa Argentina telah lima kali mencapai babak semifinal, tetapi selalu gagal meraih gelar juara. Dalam tiga dari lima kali itu, Tim Tango berakhir sebagai peringkat ketiga.
Kutukan ini tampaknya mengikuti Argentina sepanjang perjalanan mereka di Piala Dunia U-17. Seperti pada pada Piala Dunia 1991, Argentina berhasil mencapai babak keempat besar, tetapi mereka harus angkat koper setelah dijegal Spanyol dengan perolehan 0-1.
Berikutnya ketika mereka bertemu Brasil di semifinal edisi 1995. Timnas Argentina U-17 kembali mengalami kekalahan telak 0-3.
Pada edisi 2001, Albicelestes gagal mencapai final setelah dipukul mundur oleh Prancis di semifinal. Mereka kemudian ditumbangkan Burkina Faso di pertandingan perebutan tempat ketiga.
Spanyol juga berhasil menumbangkan Timnas Argentina U-17 dengan skor 0-3 pada tahun 2003. Tren buruk berlanjut pada tahun 2013, ketika Albiceleste kalah dari Meksiko 0-3 di semifinal.
(Djanti Virantika)
