Namun pada akhirnya, Nainggolan memilih untuk bergabung bersama AS Roma. Bersama serigala ibu kota, Radja Nainggolan mencapai puncak kariernya. Namanya benar-benar melejit sebagai seorang gelandang top dunia.
Pada 2018, Nainggolan hijrah ke Inter Milan. Sayangnya di klub ini performanya mulai menurun. Dirinya juga sempat beberapa kali menjalani masa peminjaman ke Cagliari selama di Inter. Namun pada akhirnya, dirinya kembali ke Belgia dan membela tim Royal Antwerp.
Di level tim nasional, Radja Nainggolan memilih membela Belgia sebagai tanah air sang ibu. Meski sempat ada ajakan untuk membela Indonesia, namun Nainggolan tetap memilih Belgia. Secara, sepakbola Belgia jauh lebih baik.
Di timnas, Radja Nainggolan sempat membela beberapa kelompok usia mulai dari U-16, U-19, U-20, hingga U-21. Namun caps paling banyak didapatkan saat membela timnas senior, yakni 30 caps dengan torehan 6 gol.
Itulah kisah Radja Nainggolan, pemain berdarah batak yang tak pilih untuk bela Timnas Indonesia dan memilih bela Belgia hingga sukses di Italia.
(Admiraldy Eka Saputra)