KISAH Radja Nainggolan, pemain berdarah Batak yang tak pilih Timnas Indonesia dan memilih bela Belgia hingga sukses di Italia akan dibahas Okezone. Sebab, cerita satu ini cukup menarik.
Seperti diketahui, nama Radja Nainggolan kembali menjadi perbincangan bagi pecinta sepakbola tanah air. Pasalnya, dirinya yang memiliki darah batak setelah sekian lama akhirnya memberikan kontribusinya untuk Indonesia.

Sayangnya, kontribusi yang ia berikan bukanlah kontribusi langsung dengan membela Timnas Indonesia. Akan tetapi, Radja Nainggolan memberikan kontribusinya dengan turut mempromosikan ajang Piala Dunia U-17 sebagai seorang brand ambassador.
Ya, Radja Nainggolan adalah anak dari seorang ayah keturunan asli batak bernama Marius Nainggolan dan ibu keturunan Belgia bernama Lizzy Bogaert. Dirinya bahkan memiliki seorang saudara kembar perempuan bernama Riana Nainggolan.
Pada saat kecil, Radja Nainggolan harus melihat hubungan kurang harmonis di antara kedua orang tuanya. Bahkan dirinya harus merasakan hidup susah setelah sang ayah meninggalkan mereka dan kembali ke Indonesia.
Singkat cerita, demi memperbaiki kehidupan keluarganya, Nainggolan dan saudara kembarnya memilih untuk menjadi seorang pemain sepakbola profesional. Pria kelahiran Antwerpen, 4 Mei 1988 itu pun kemudian bergabung di akademi Germinal Beerschot.
Selama sekitar lima tahun di sana, Nainggolan kemudian hijrah ke Italia untuk bergabung dengan Piacenza U-19 sebelum akhirnya promosi ke tim seniornya.
Kepindahan Radja Nainggolan ke Italia rupanya menjadi langkah apik yang ia tempuh. Pasalnya, di negeri Menara Pisa inilah dirinya menjalani karir profesional yang sangat gemilang.
Dari Piacenza, Radja Nainggolan kemudian bergabung dengan tim Serie A, Cagliari. Penampilan menawannya di Cagliari juga lantas membuatnya dilirik oleh berbagai tim besar Italia.
Namun pada akhirnya, Nainggolan memilih untuk bergabung bersama AS Roma. Bersama serigala ibu kota, Radja Nainggolan mencapai puncak kariernya. Namanya benar-benar melejit sebagai seorang gelandang top dunia.
Pada 2018, Nainggolan hijrah ke Inter Milan. Sayangnya di klub ini performanya mulai menurun. Dirinya juga sempat beberapa kali menjalani masa peminjaman ke Cagliari selama di Inter. Namun pada akhirnya, dirinya kembali ke Belgia dan membela tim Royal Antwerp.

Di level tim nasional, Radja Nainggolan memilih membela Belgia sebagai tanah air sang ibu. Meski sempat ada ajakan untuk membela Indonesia, namun Nainggolan tetap memilih Belgia. Secara, sepakbola Belgia jauh lebih baik.
Di timnas, Radja Nainggolan sempat membela beberapa kelompok usia mulai dari U-16, U-19, U-20, hingga U-21. Namun caps paling banyak didapatkan saat membela timnas senior, yakni 30 caps dengan torehan 6 gol.
Itulah kisah Radja Nainggolan, pemain berdarah batak yang tak pilih untuk bela Timnas Indonesia dan memilih bela Belgia hingga sukses di Italia.
(Admiraldy Eka Saputra)