BASRA – Pandit sepakbola asal Irak, Akram Salman menilai Timnas Irak memiliki potensi besar untuk menang atas Timnas Indonesia ketimbang Vietnam di Grup F Babak Kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Meski demikian, Salman tetap meminta Irak untuk tak menganggap remeh Timnas Indonesia yang dianggapnya tengah berkembang.
Sebagaimana diketahui, Timnas Irak akan menghadapi dua wakil Asia Tenggara, Timnas Indonesia dan Vietnam di Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pada laga pertama, Singa Mesopotamia -julukan Timnas Irak- akan kedatangan tamu yakni Timnas Indonesia.
Laga tersebut akan berlangsung di Stadion Internasional Basra, Basra, Irak pada Kamis (16/11/2023) pukul 21.45 WIB. Lima hari kemudian, Timnas Irak akan bertandang ke My Dinh Stadium, Hanoi, Vietnam pada 21 November 2023 mendatang.
Menanggapi dua laga itu, Salman mengatakan Timnas Irak akan lebih diuntungkan saat berhadapan dengan Timnas Indonesia. Sebab, Salman berpendapat, Timnas Irak akan mendapatkan dukungan penuh dari para penggemar secara langsung. Hal itu tentu tidak sebesar saat bertandang ke Vietnam.
Sehingga Salman pun measa memenangkan petandingan atas Indonesia akan jauh lebih mudah ketimbang saat bemain di markas Vietnam.
“Saya pribadi merasa memenangkan laga melawan Timnas Vietnam akan lebih sulit dibandingkan laga pembuka melawan Timnas Indonesia,” kata Salman dikutip dari The Thao 247, Kamis (16/11/2023).
“Timnas Vietnam memiliki keuntungan besar saat bermain di kandang sendiri dan di hadapan kehadiran serta sorak-sorai dari banyak pendukung tuan rumah,” sambungnya.
Walaupun demikian, Salman mengatakan pasukan Jesus Casas harus tetap berhati-hati dengan dua Raksasa Asia Tenggara itu. Mantan manajer sepak bola Irak itu sadar akan kebangkitan Timnas Indonesia dan Vietnam.
“Pelatih (Jesus) Casas perlu berhati-hati dan penuh perhatian dalam pertandingan antara Indonesia dan Vietnam,” tutur Salman.
“Semua orang tahu bahwa tim-tim Asia Timur sedang mengalami pertumbuhan pesat akhir-akhir ini. Dan diantara tim tersebut ada Vietnam dan Indonesia,” tandasnya.
(Rivan Nasri Rachman)