PARIS – Penggawa Al Ittihad, Karim Benzema tak terima dirinya disebut radikal hingga dituduh alat propaganda Hamas. Karena itu, Benzema telah mempercayakan pengacaranya, Hugues Vigier untuk membawa tuduhan tersebut ke jalur hokum.
Menurut pemaparan Vigier, Benzema merasa terhina dengan sikap politisi-politisi sayap kanan Prancis terhadap dirinya. Termasuk di antaranya Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin.
Sikap Benzema yang menyatakan dukungan terhadap Palestina berbuntut panjang. Banyak pejabat tinggi Prancis tidak suka dengan dukungan Benzema terhadap rakyat Palestina, yang hingga kini masih berjuang melawan agresi militer Israel.
Politisi sayap kanan Prancis, Nadine Morano sebelumnya mengecap Benzema sebagai alat propaganda Hamas. Selain politisi, seorang produsen iklan Frank Tapiro yang menghina eks bintang Real Madrid itu dengan sebutan kaki tangan terorisme.
Menurut Hugues Vigier selaku pengacara, Benzema merasa kehormatannya dicederai lantaran menerima tuduhan yang tak berdasar. Oleh karenanya, pihak Benzema akan mengambil langkah hukum.

“Berdoa pada tanggal 15 Oktober untuk penduduk sipil yang terkena bom tanpa menyisakan perempuan maupun anak-anak jelas bukan merupakan propaganda Hamas, atau keterlibatan dalam terorisme atau tindakan kolaborasi,” kata Vigier dilansir Le Parisien, Kamis (19/10/2023).
“Saya ingin percaya bahwa hal ini merupakan rasa belas kasihan yang wajar dalam menghadapi apa yang saat ini digambarkan oleh banyak orang sebagai kejahatan perang yang dilakukan di Gaza, namun tidak mengurangi kengerian aksi teroris 7 Oktober, yang tidak boleh dibicarakan,” tuturnya menambahkan.