Jurgen Klopp Akui Klub Inggris Tak Berdaya Hentikan Eksodus Pemain ke Arab Saudi
LIVERPOOL - Jurgen Klopp tampak gerah dengan kepindahan para pemain bintang ke Liga Arab Saudi. Pelatih Liverpool itu mengakui klub-klub raksasa Liga Inggris tidak berdaya untuk menghentikan eksodus pemain.
Ucapan Klopp itu terlontar ketika merespons kabar Al Ittihad berminat kepada Mohamed Salah. Klub Liga Arab Saudi 2023-2024 itu tidak ragu mengibaskan uang dalam jumlah fantastis untuk menggaet bintang asal Mesir tersebut.
Klub tersebut awalnya mengajukan tawaran pembuka senilai 150 juta poundsterling (setara Rp2,8 triliun). Setelah ditolak, Ittihad datang dengan tawaran kedua bernilai 170 juta poundsterling (setara Rp3,2 triliun)!
Liverpool bersikeras tidak menjual Salah. Namun, klub Liga Arab Saudi itu diklaim bersedia menebus harga sang pemain hingga 200 juta poundsterling (setara Rp3,8 triliun).
Bursa transfer musim panas 2023 sendiri sudah resmi ditutup pada Sabtu (2/9/2023) pagi WIB. Kini, petinggi Liverpool akan menghadapi ujian selanjutnya karena jendela transfer Liga Arab Saudi masih dibuka hingga Kamis 21 September 2023!
“Kita akan mengetahui seberapa besar tantangan ini pada minggu depan. Tidak ada yang bisa bereaksi lagi. UEFA atau siapa pun harus mengatasi hal ini karena kita harus melindungi permainan,” ujar Klopp, dilansir dari The Sun, (2/9/2023).
“Rasanya lebih seperti sebuah ancaman. Saya tidak mengerti bagaimana kami bisa menolaknya. Nilai kontraknya besar dan hal itu memunculkan masalah," imbuh pria asal Jerman itu.
"Kita perlu memastikan liga-liga Eropa tetap kuat. Mungkin kita bisa sedikit mengubah beberapa aturan,” tandasnya.
Lebih lanjut, Klopp mengaku masih terkejut banyak pemain yang memilih pergi ke Liga Arab Saudi. Beberapa pemain Liverpool juga telah bergabung di sana pada musim panas ini seperti Jordan Henderson, Roberto Firmino, dan Fabinho.
Salah sendiri diklaim telah ditawari gaji sebesar 2,3 juta poundsterling (setara Rp44 miliar) per pekan. Nominal sebesar itu diyakini bisa membuat winger berusia 31 tahun itu tertarik pindah ke sana.
(Wikanto Arungbudoyo)
