JAKARTA – Dunia sepak bola Indonesia masih minim keterlibatan perempuan, baik sebagai pemain, wasit, pelatih, hingga pengambil keputusan. PSSI terus mendorong keterlibatan perempuan di dunia sepak bola dengan menjalankan strategi tertentu.
Baru-baru ini, Lembaga Survei Indonesia (LSI) menggelar diskusi yang membahas rilis temuan survei nasional terhadap sepak bola Indonesia. Diskusi tersebut digelar secara virtual pada Minggu (20/8/2023) sore WIB.

Beberapa narasumber dihadirkan dalam diskusi tersebut, seperti Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia, Djayadi Hanan, Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha, hingga pengamat sepak bola Akmal Marhali. Kehadiran para narasumber diharapkan dapat menghasilkan saran-saran untuk mengembangkan sepak bola nasional lebih baik lagi.
Adapun temuan dari rilis survei LSI terbaru menunjukkan dunia sepak bola Tanah Air masih didominasi oleh laki-laki. Sebanyak 49,8% responden dari 49,8 % sampel yang diwawancara mengungkapkan olahraga favoritnya adalah bermain sepak bola.
Sementara itu, hanya 3,4% responden dari 50,2% sampel yang diwawancarai menjawab suka bermain sepak bola. Hasil survei itu menunjukkan masih kurangnya keterlibatan perempuan di dunia sepak bola Tanah Air. Sementara itu, sepak bola wanita serta keterlibatan wanita di dunia sepak bola sedang berkembang pesat di beberapa negara lain.
Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha Destria, menjelaskan PSSI berkomitmen untuk mendorong keterlibatan perempuan di sepak bola Tanah Air. Adapun strategi yang dilakukan PSSI adalah dengan membuka kuota khusus untuk keterlibatan perempuan di kursus kepelatihan dan wasit di daerah. Selain itu, sekolah sepak bola (SSB) yang terafiliasi dengan PSSI juga memiliki kuota untuk pesepak bola perempuan.