“Saya akan menanggung biayanya, mengetuk pintunya, katakan padanya, 'Ayo pergi!' Dia tidak punya sepatu. Kadang-kadang teman akan meminjamkan miliknya, atau saya akan meminta-minta untuk mendapatkan sepasang untuknya. Tapi dia yang terbaik di sini. Dia akan bermain di mana saja, kiri, kanan, di lini tengah. Jika kami kalah, dia akan berkata, 'Masukkan aku ke gawang!' Dia selalu ingin terlibat,” lanjut Guerra.
Moises Caicedo tak mau membuang kesempatan yang ia miliki. Dengan kemauan yang tinggi dan kerja kerasnya, Caicedo akhirnya berhasil masuk ke Santa Domingo XI.
Setelah itu dirinya direkrut oleh Espoli sebelum akhirnya dilirik oleh Brighton & Hove Albion. Bersama Brighton, Caicedo berhasil tampil gemilang hingga banyak klub besar yang memperebutkannya.
(Reinaldy Darius)