"Ini juga tidak bagus ketika sistem bubble di Desember, kami harus main lagi di Januari. Kami bermain banyak sekali karena kami bermain setiap tiga hari. Itu tidak bagus untuk pemain dan tidak professional,” sambung Thomas Doll.
“Saya bukannya marah tapi saya merasa ini tidak benar. Saya harus mempersiapkan tim karena saya punya target. Kami punya pertandingan tapi pemain nasional tidak ada meski bukan FIFA Matchday. Ini mengecewakan,” jelas Thomas Doll.
Akibat hal tersebut, Persija Jakarta dinilai kesulitan untuk Bersaing dengan sang juara Liga 1 2022-2023, PSM Makassar. Kendati begitu, Thomas Doll mengaku tidak masalah dengan hal tersebut dan tetap bangga atas apa yang diraih timnya.
“PSM juara karena bisa mainin tim yang sama terus. Selamat untuk PSM, mereka layak. Tetapi saya senang meskipun banyak hal yang sulit di musim ini, saya tetap bangga,” tutup mantan pelatih Borussia Dortmund tersebut.
(Dimas Khaidar)