Menurut laporan dari Inside World Football, tentara Israel itu tiba-tiba merangsek ke dalam stadion dan menembakkan gas air mata. Alhasil dari penyerangan brutal itu, pertandingan pun harus ditunda selama satu jam.
Para pemain dan suporter harus menjalani perawatan imbas dari tembakan gas air mata dan berdesakan untuk menghindari serangan tersebut. Menanggapi serangan itu, Presiden Federasi Sepakbola Palestina (FPA), Jibril Rajoub, pun mengutuk keras insiden itu.
Jibril Rajoub juga diketahui telah melapor tindakan tersebut ke Federasi Sepakbola Dunia (FIFA). Namun, hingga saat ini masih belum ada pernyataan resmi dari FIFA terkait penyerangan tersebut.
(Dimas Khaidar)