PSSI tanggapi kemungkinan opsi menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 bersama Singapura. Hal ini merupakan dampak dari penolakan kedatangan Timnas Israel U-20 di Indonesia.
Piala Dunia U-20 2023 akan segera digelar pada Mei-Juni 2023 mendatang. Namun, drawing fase grup dipastikan gagal dilaksanakan di Bali imbas dari penolakan Gubernur Bali, Wayan Koster, terhadap Timnas Israel U-20.
Soal di mana drawing pengganti akan dilaksanakan, Arya mengaku belum bisa menyampaikan kapan karena belum diberi tahu FIFA. Namun, dia memastikan Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI tetap bekerja dan membahas hal ini bersama FIFA.
“Mengenani apakah akan ada drawing di tempat lain dan waktunya kapan, ini yang kami tunggu dari FIFA, yang pasti FIFA ketika memberi informasi ke kita (soal pembatalan) belum menyampaikan tempat dan waktu di mana drawing penggantinya dilakukan, jadi kita belum bisa jawab,” kata Arya.
“Tapi yang pasti pak ketum kita Erick Thohir akan berusaha melobi-lobi kepada FIFA,” imbuhnya.
Kemudian, muncul usulan tentang Timnas Israel bermain di negara tetangga seperti Singapura. Namun demikian, PSSI menilai bahwa hal ini kemungkinan besar ditolak FIFA.
Sebab, Indonesia sendiri yang telah mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Oleh karena itu, tidak bisa mendadak ada negara lain untuk menjadi tuan rumah bersama. Selain itu, Singapura juga belum tentu bersedia.
“Kedua, apakah memungkinkan untuk tuan rumah menjadi dua negara? Masalahnya pengajuan kita sejak awal hanya satu negara (yang jadi tuan rumah), jadi enggak ada dua negara, tiga negara,” jelas Arya.
“Bisa saja (diajukan) tetapi kemungkinan besar ditolak. Kan Singapura juga tidak mengajukan diri jadi tuan rumah, artinya kami harus melobi lagi ke pemerintah Singapura untuk mau menjadi penyelenggara,” tambahnya.
“Jadi harusnya ketika bidding dilakukan kedua negara yang mengajukan, bukan di tengah-tengah sudah mau jalan baru diajukan. Tapi kita akan coba segala cara, Pak Erick akan melobi supaya di satu sisi penyelenggaraannya ada jalan tengah, sisi lain, kita juga tidak dikucilkan dari ekositem sepakbola dunia,” pungkasnya.
(Reinaldy Darius)