RAMADHAN di 2023 ini tampaknya akan menjadi spesial untuk para pesepakbola muslim di Liga Inggris. Sebab otoritas Liga Inggris telah merencanakan memberikan jeda pertandingan kepada para pemain muslim yang sedang bertanding untuk berbuka puasa.
Menurut laporan dari Sky Sports, Selasa (21/3/2023), para wasit di Liga Inggris telah diminta untuk menghentikan pertandingan sejenak ketika ada pemain muslim yang sedang bertanding di lapangan. Jeda itu untuk memberikan para pemain muslim tersebut untuk berbuka puasa.
Tentunya jeda waktu itu tidak akan lama karena biasanya para pemain muslim yang bertanding hanya berbuka dengan minuman dan makanan kecil. Setelah itu, laga pun akan dilanjutkan kembali.
Sebelum-sebelumnya, banyak pemain muslim di Liga Inggris yang berbuka di tengah pertandingan dan laga tetap berjalan. Namun pada 2021 kemarin, wasit Graham Scott pernah menghentikan pertandingan Leicester City vs Crystal Palace untuk memberikan waktu bagi Wesley Fofana dan Cheikhou Kouyate untuk berbuka puasa.
Langkah yang diambil Scott langsung menuai banyak pujian, termasuk dari Fofana secara langsung. Melihat hal tersebut, tampaknya otoritas Premier League ingin melakukan hal yang sama di Ramadhan 1444 kali ini.
Apalagi mengingat pemain muslim yang bermain di Liga Inggris sejatinya ada banyak. Sebut saja seperti Mohammed Salah (Liverpool), Riyad Mahrez (Manchester City), Kurt Zouma (West Ham United), Fofana, dan masih banyak lagi.
Rencana jeda pertandingan itu lantas dianggap menjadi sebuah langkah tepat untuk Liga Inggris sebagai pengakuan bahwa ada agama dan budaya lain di kompetisi tersebut. Nantinya para wasit pun diminta untuk mengidentifikasi pemain mana pun, menjelang kick-off, yang mungkin perlu berbuka puasa selama pertandingan, dan di mana kemungkinan jeda dalam permainan mungkin terjadi.
Periode Ramadhan, yang merupakan bulan kesembilan dalam kalender Islam, dimulai pada 22 Maret (besok) dan berlanjut hingga 21 April waktu Inggris. Periode sebulan penuh itu bertepatan dengan padatnya jadwal pertandingan di Liga Inggris dan kompetisi Eropa.
Kendati demikian, menurut laporan dari Sportbible, sampai saat ini Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) dan PGMOL (Professional Game Match Officials Ltd) belum mengomentari laporan tersebut.
(Rivan Nasri Rachman)